Anak Jakarta Terancam Tak Bisa Nikmati Air Bersih

Anak-anak di Jakarta pada masa mendatang, terancam tidak bisa menikmati air bersih. Hal ini akibat perilaku boros air dan energi yang terjadi pada saat ini.

Hal itu terungkap pada forum diskusi perayaan Hari Air Dunia di kampus Universitas Bina Nusantara (Binus), Kemanggisan, Palmerah, Kamis (24/4).

Diskusi yang dipandu Ketua PWI Jaya Kamsul Hasan diselenggarakan Indonesia Global Compact Network (IGCN) dan Gerakan Ciliwung Bersih (GCB) menghadirkan narasumber Direktur PT PAM Jaya Sriwijayanto, Gunardi dari IGCN dan Librian Anggraeni dari Asia Pulp and Paper (APP) Group.

Meski Jakarta sering dilanda banjir dengan air berlimpah, namun pasokan air bersih yang bisa dinikmati warga cuma sekitar 76 persen.

“Sebanyak 60 persen dipasok dari jaringan pipa, sisanya pengadaan secara swadaya,” ujar Sri pada acara yang dihadiri puluhan aktivis peduli lingkungan, termasuk kelompok anak SD tersebut.

Terkait perayaan Hari Air Dunia yang jatuh pada tanggal 24 April, IGCN dan GCB pimpinan Erna Witoelar menggalang berbagai pihak untuk menyelamatkan air dan energi, melalui berbagai cara.

Contohnya, kampus Binus menerapkan sehari tanpa styrofoam dan membuat lubang biopori untuk resapan air. (wok)

Sumber :