Meningkatkan Litersasi Melalui Perpustakaan

Perpustakaan merupakan suatu tempat dengan berbagai macam koleksi buku ataupun jurnal baik fisik maupun digital sebagai sarana edukatif yang dapat diakses oleh masyarakat untuk mencari dan mengembangkan berbagai informasi dan dikelola oleh suatu lembaga atau institusi.  Perpustakaan mengambil peran penting dalam dunia pendidikan. Perpustakaan yang dikelola dengan baik dan terorganisir akan memudahkan masyarakat untuk mengakses berbagai informasi sehingga proses belajar menjadi lebih efektif dan efisien.

Tidak hanya untuk mendukung proses belajar atau mencari informasi saja, perpustakaan juga memiliki fungsi rekreasi dan fungsi kultural. Perpustakaan dapat menjadi tempat untuk mengajarkan nilai-nilai budaya kepada anak-anak, remaja, hingga orang dewasa malalui berbagai aktivitas seperti seminar dan bedah buku dengan informasi yang bersifat ringan dan hiburan. Dengan demikian perpustakaan menjadi sarana untuk mengembangkan kemampuan berpikir solutif dan kreatif, serta mengajarkan nilai seni dan budaya di masyarakat.

Di Indonesia, akses masyarakat terhadap perpustakaan masih cukup rendah. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional pada Desember 2018, baru 41% dari total penduduk Indonesia yang memanfaatkan perpustakaan dengan tingkat kunjungan perpustakaan kurang dari 2% per hari dari jumlah penduduk. Selain itu, kajian mengenai tingkat budaya baca menunjukkan Indonesia berada di kategori rendah dengan nilai rata-rata 36,48 (Perpusnas, 2017). Dari data tersebut dapat dilihat bahwa tingkat literasi masyarakat dan antusias masyarakat terhadap perpustakaan sangat kurang. Hal ini menjadi salah satu permasalahan yang patut menjadi perhatian bagi kita semua saat ini.

Saat ini berbagai jenis perpustakaan telah dibangun dan dapat diakses oleh masyarakat, mulai dari perpustakaan nasional RI, perpustakaan umum, perpustakaan digital, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan sekolah, dan masih banyak lagi. Untuk meningkatkan minat membaca dan antusias masyarakat terhadap perpustakaan, BINUS UNIVERSITY turut serta dalam menyortir buku di bekas perpustakaan desa Tirtomoyo. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan dalam pembangunan perpustakaan desa Rumah Cerdas Tirta Cendikia yang dirintis oleh Teach For Indonesia (TFI) Malang atas bantuan Community Development Academic (CDA) BINUS UNIVERSITY. Dengan kegiatan ini, perpustakaan menjadi lebih rapi dan nyaman untuk anak-anak mengakses berbagai macam buku bacaan. BINUS berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh untuk kita semua dalam berkontribusi meningkatkan literasi masyarakat Indonesia.