Kedai Kopi

Kedai Kopi

Salah satu bisnis yang sedang menjamur di kalangan masyarakat adalah kedai kopi. Kedai kopi menjadi pilihan alternatif bagi sebagian besar masyarakat untuk melakukan aktivitasnya di luar rumah. Tidak jarang kita temui masyarakat yang menghabiskan waktu di kedai kopi untuk mengerjakan tugas, membaca buku, bekerja dengan laptop, melakukan pertemuan bisnis hingga berkumpul bersama teman-teman untuk sekedar duduk santai sambil mengobrol. Trend ini dimanfaatkan oleh sebagian besar pengusaha kedai kopi untuk berlomba-lomba memberikan fasilitas dengan konsep yang unik dan nyaman agar dapat menarik minat pengunjung. Melihat tingginya minat konsumen menjadikan kedai kopi sebagai bisnis yang menjanjikan dengan profit yang tinggi.

Akan tetapi, pandemi COVID-19 yang berlangsung selama beberapa bulan terakhir hingga hari ini menjadikan bisnis kedai kopi terancam eksistensinya. Pembatasan aktivitas di luar rumah, peraturan physical distancing dan menjauhi kerumunan, serta kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), menyurutkan pengunjung kedai kopi. Untuk menghadapi situasi tersebut, pengusaha kedai kopi harus segera beradaptasi dengan kondisi saat ini melalui berbagai strategi dan inovasi baru agar bisnisnya tidak tenggelam. Strategi tersebut dapat berupa bekerjasama dengan berbagai e-commerce, mendigitalkan kedai kopi dengan membuat aplikasi atau web, menerapkan protocol Kesehatan di tempat kedai kopi, dan strategi atau inovasi kreatif lainnya.

Seperti kedai kopi yang didirikan oleh Nadya. Kehadiran kedai kopi ini membuka lapangan pekerjaan sekaligus melestarikan kopi local yang memiliki rasa dan kualitas tidak kalah dari kopi import. Sayangnya, baru berjalan 2 bulan, kedai kopi ini terkena dampak pandemic COVID-19. Oleh karena itu Nadya sebagai owner berusaha keras agar usaha yang dilahirkannya ini dapat bertahan. Degan serangkaian strategi dan inovasi yang dia lakukan untuk kedai kopinya, dia masih bertahan hingga saat ini dan tidak perlu memPHK karyawan-karyawannya.