Sosok Menginspirasi, Atlet Wushu, Nadya Permata Setiawan

Sesuai dengan visi dan misi yang Bina Nusantara jalani, yaitu membina dan memberdayakan masyarakat dalam membangun dan mengabdi pada bangsa. Serta  menghasilkan individu dengan karakter moral yang baik, unggul dibidang akademik, dan menjadi pemimpin yang inovatif, yang menginspirasi dan berkontribusi bagi komunitas local dan global.

Seiring berjalannya waktu, Bina Nusantara berhasil mewujudkan visi dan misinya. Salah satu mahasiswi BINUS Univeristy bernama Nadya Permata Setiawan, mahasiswi Teknik Informatika, Binusian 2021. Nadya adalah sosok yang pekerja keras karena sudah mulai menggapai mimpinya di usia yang cukup belia, yaitu di umur 10 tahun sebagai atlet wushu.

Saat usia 10 tahun, Nadya sudah masuk kedalam tim dan menjadi yang termuda pada saat itu. Perjalanan menjadi atlet wushu di usi yang cukup belia tidaklah mudah, Nadya pernah mengalami gagal debut di Tim Wushu International dimenit akhir. Hal itu membuat Nadya sadar bahwa dia harus melakukan hal yang lebih baik lagi agar dia bisa masuk kedalam tim tersebut. Akhirnya dia Kembali masuk kedalam Tim Nasional Wushu dan memenangkan 3 medali pada kejuaraan nasional di Meda tahun 2014.

Kejuaraan tersebut, membuat Nadya dipercaya untuk masuk kedalam Tim Wushu International. Nadya merasa hasil kerja keras yang dia lakukan selama ini akhirnya berhasil.  Nadya percaya, kalau kemampuan dia lebih dari apa yang orang lain pikirkan sehingga dia tetap berlatih dengan keras. Walaupun Nadya berlatih hampir setiap hari, pendidikan kuliah Nadya di BINUS tetap berjalan dengan baik.

Kegigihan Nadya membuahkan hasil yang sangat membanggakan, dia meraih 3 medali emas di setiap kejuaraan nasional. Pada tahun 2014, Nadya meraih 1 Perak pada ajang 6th Asean School Games di Marikina City, Philippines. Tahun 2015, Nadya meraih 1 Emas 1 Perunggu pada kejuaraan 8th Asian Junior Wushu Championship di Inner Mogolia, China. Tahun 2016, Nadya meraih 2 Perak 1 Perunggu pada 6th World Junior Wushu Championship di Burga, Bulgaria. Tahun 2017, Nadya menjadi satu-satunya pemegang medali emas untuk tim Indonesia pada ajang 9th Asian Junior Wushu Championship di Gumi City, korea Selatan. Tahun 2018, Nadya meraih 3 medali perak pada kejuaraan 7th World Junior Wushu Championship di Brasilia, Brazil. Nadya juga perna dinobatkan sebagai atlet berprestasi dan pelajar teladan DKI Jakarta untuk 2 periode, yaitu untuk periode 2015-2016 dan 2017-2018.

Motivasi Nadya sekarang adalah untuk terus aktif dalm kegiatan wushu untuk terus mengharumkan nama bangsa di kancah Internatinal dan terus mengumandangkan lagu Indonesia Raya di dalam negeri dan luar negeri. Satu hal yang Nadya ingat, segala sesuatu yang indah itu pasti membutuhkan proses, aka nada hal sedih dan senang didalam proses itu, dan itu adalah hal yang wajar. Percaya, bahwa setelah proses-proses tersebut terlewati, pasti mimpi satu-satu akan tercapai perlahan.