Agnes Isna Kuswondo: Juara 3 Pilmapres 2020 yang Berdayakan Masyarakat dengan Gagasan Inovatifnya

Pemilihan mahasiswa berprestasi (Pilmapres) sudah menjadi agenda rutin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Setiap tahun, Pilmapres melahirkan generasi unggul dan cerdas dalam menghadapi dinamika global.

Karena itu, pada tahun 2020, melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kemendikbud kembali menggelar Pilmapres. Meski sedang pandemi, penyelenggara tetap semangat untuk mencari generasi emas di negeri ini.

Ternyata, semangat untuk terus bergerak di masa pandemi juga tertanam dalam diri Agnes Isna Kuswondo. Mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional BINUS UNIVERSITY ini berhasil meraih gelar terbaik ketiga di Pilmapres 2020. Berikut kisahnya.

Prestasi-Prestasi Agnes Isna Kuswondo sebelum Pilmapres

Agnes Isna Kuswondo dikenal sebagai mahasiswa yang kerap mengharumkan nama BINUS UNIVERSITY di berbagai kompetisi. Tak tanggung, ia pun selalu berhasil menyandang gelar juara di kompetisi nasional maupun internasional.

Prestasi itulah yang dijadikan bekal oleh Agnes Isna Kuswondo untuk bertanding di Pilmapres 2020. Berikut daftar prestasinya sebelum Pilmapres digelar.

  • BINUS Most Outstanding Student 2020.
    • First Best Speaker of Debate Novice Category in The 2018 Asian English Olympic.
    • Juri Asia Pro Ams 2020.
    • Bersama anggota tim BINUS 1, Agnes Isna meraih juara 1 kategori English as Foreign Language (EFL) pada ajang Bali Australsasian Debating Championship
    • Bersama anggota tim BINUS B, Agnes Isna menjadi finalis World Universities Debating Championship.
    • Best Speaker International Relations  Championship  (IRON) UIN 2018.
    • Best Speaker English as  Foreign  Language (EFL) in Malaysia Debate Open
    • Pembicara terbaik kedua dalam ajang National English Exhibition And Contest
    • Pembicara terbaik ketiga dalam ajang Vietnam United Asian Debating Championship

Proses Menuju Kemenangan di Ajang Pilmapres 2020

Perjuangan Agnes Isna Kuswondo menyandang gelar juara diawali dari seleksi mahasiswa berprestasi di tingkat program studi. Kemudian, Binusian yang kerap disapa “Agnes” ini harus berkompetisi lagi di tingkat fakultas dan universitas.

Setelah berhasil menyabet juara satu di tingkat universitas, Agnes dikirim ke level nasional, yakni Pilmapres 2020. Selama kompetisi, ia harus menunjukkan prestasi dan membuat gagasan kreatif untuk ditandingkan pada tingkat nasional.

Dalam menyusun gagasan kreatif, Agnes dibimbing oleh dosen BINUS UNIVERSITY. Ia mengangkat ide Skema Hutan Rakyat. Dalam ide tersebut, Agnes menyisipkan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan partisipasi mereka terhadap Skema Hutan Rakyat.

Sebagai solusi, Agnes pun membuat aplikasi yang mampu menghubungkan pemerintah, NGO, dan masyarakat sekitar Skema Hutan Rakyat. Dengan pendampingan dari dosen, Agnes pun berhasil menuntaskan gagasan kreatifnya secara tertulis dan mengumpulkan tepat waktu.

Proses seleksi dilanjutkan dengan memilih 444 mahasiswa program sarjana dari seluruh perguruan tinggi yang hadir. Tahap berikutnya, tim seleksi hanya memilih 174 mahasiswa.

Kemudian, diperkecil lagi menjadi 21 mahasiswa untuk mengikuti babak final. Tahap terakhir, tim seleksi menentukan tiga mahasiswa yang meraih gelar juara di Pilmapres Nasional 2020.

Demikian kisah singkat perjuangan Agnes Isna Kuswondo. Ia adalah Binusian iGeneration yang  menginspirasi dan mampu membuktikan eksistensinya dengan prestasi.