Mengenal Teori Konspirasi dan Cara Berpikir Kritis dari Bapak Tangguh Chairil Bagi masyarakat agar tidak terjebak Hoax

Pelatihan bisnis dalam sudut pandang sosial-politik ajak masyarakat melek informasi agar tidak mudah terjebak hoax

Sumber : Comdev.binus.ac.id

Teknologi membuat distribusi informasi semakin cepat. Di sisi lain, dengan menggunakan teknologi masyarakat jadi lebih mudah mengakses berikut terkini. Sayangnya, tak semua informasi yang beredar di dunia maya menyampaikan kebenaran. Banyak pula beredar berita palsu atau hoax yang dibuat oleh pihak tidak bertanggung jawab.

Bukan hanya itu, terkadang berita di internet dibumbui dengan teori konspirasi untuk menggiring opini masyarakat. Itu sebabnya, sebagai masyarakat modern kita memiliki tantangan agar lebih cerdas memilih informasi mana yang benar dan salah sebelum menyebarkannya.

Nah, pada tanggal 5 November 2020, Comdev BINUS bersama Bapak Tangguh Chairil, S.Sos., M.Si. (Han), Aditya Permana, S.Fil., M.Hum., dan Moch. Faisal, S.Sos., M.A., Ph.D membuat sebuah pelatihan bisnis dalam sudut pandang sosial-politik yang di dalamnya membahas mengenai teori konspirasi dan hoax.

 

Teori Konspirasi dan Hoax Mengenai Covid-19

Sumber : Comdev.binus.ac.id

Berdasarkan informasi yang dipaparkan oleh Bapak Tangguh Chairil, S.Sos., M.Si. (Han),  teori konspirasi biasanya didasarkan pada prasangka atau bukti yang tidak memadai (Byford, 2011, hlm.21).

Tak jarang, teori konspirasi kerap menggiring opini masyarakat bahwa sejumlah peristiwa penting yang terjadi merupakan plot rahasia yang dilakukan oleh kelompok orang jahat atau elite (Brotherton, French, & Pickering, 2013). Pandemi Covid-19 misalnya.

Di dunia maya banyak tersebar teori konspirasi terkait Covid-19 yang akhirnya terbukti sebagai berita hoax. Sayangnya, sejumlah informasi hoax yang beredar di tengah masyarakat justru berawal dari unggahan para politisi, selebriti, sampai influencer. Selain di Indonesia, berita hoax terkait Covid-19 juga tersebar luas di luar negeri.

Dari fenomena di atas, pemateri kemudian membagikan informasi mengenai cara menghentikan penyebaran teori konspirasi seperti selalu waspada dengan teori konspirasi yang beredar dan usahakan untuk mendorong pemikiran rasional, menyusun pertanyaan, serta melakukan pengecekan fakta secara menyeluruh.

Pada pembahasan yang sama, pemateri juga menjelaskan tentang piramida DIKW yang tersusun atas Data, Information, Knowledge, dan Wisdom.

 

Selain materi mengenai konspirasi dan hoax, pada pelatihan kali ini juga membahas komunikasi lintas budaya dalam internasionalisasi bisnis. Seperti yang kita tahu, setiap negara pasti punya karakter dan budaya masing-masing.

Bagi pengusaha yang berencana melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri, dibutuhkan keterampilan komunikasi lintas budaya supaya tidak menimbulkan miss informasi di kemudian hari.

Untuk menunjang keterampilan komunikasi lintas budaya, kamu perlu menguasai sejumlah hal seperti listening skill, speaking skill, observation, patience & trust, dan flexibility.

Semoga pelatihan yang diselenggarakan Comdev BINUS ini mampu menyadarkan masyarakat terkait maraknya berita hoax yang banyak beredar di internet.

 

#BINUSGROUP

#FosteringandEmpowering

#EmpoweringSociety

#BuildingTheNation

#Menuju40TahunBinusBerkarya

#40thBINUS

#Lustrum8BINUS

#DiesNatalis40BINUS

#BINUS2020

#BINUS2035