Kembangkan Teknologi Pertanian, Egbert Michael Ganadhi dan Muhamad Farhan Fakhrezi Bikin Drone Pestisida

Metadeskripsi: Sebagai negara agraris, petani Indonesia masih memerlukan dukungan lebih di bidang teknologi. Drone pestisida karya BINUSIAN ini layak dikembangkan lebih lanjut.

Sumber : Binus.ac.id

Dengan potensi yang sangat besar, lahan pertanian dan para petani di Indonesia masih memerlukan banyak perhatian. Baik dari pemerintah maupun dari lembaga-lembaga lain termasuk lembaga pendidikan dan penelitian. Dua BINUSIAN yakni Egbert Michael Ganadhi dan Muhamad Farhan Fakhrezi mencoba menyumbangkan ide mereka lewat teknologi penyemprotan pestisida dengan menggunakan drone.

Diberi nama Cakra, pengembangan drone penyemprot pestisida ini dilakukan oleh Egbert dan Muhamad Farhan untuk menyelesaikan skripsi mereka. Seperti yang kita tahu, penyemprotan pestisida secara manual masih menjadi cara umum yang digunakan oleh petani untuk membasmi hama. 

Sayangnya, penyemprotan ini bisa menimbulkan beragam efek samping pada petani. Mulai dari keracunan hingga kematian. Isu inilah yang menjadi latar belakang pembuatan Cakra oleh Egbert dan Muhamad Farhan.

Menggunakan Teknologi GPS

Sumber : Binus.ac.id

Melalui unit prototipe yang mereka buat, Egbert dan Muhamad Farhan menjelaskan bagaimana cara kerja Cakra. Drone tersebut beroperasi dengan menggunakan teknologi GPS modul. Saat diterbangkan, secara otomatis drone akan terbang menuju ke area yang sudah ditentukan. 

Begitu tiba di lokasi yang dimaksud, drone akan melakukan penyemprotan pestisida dengan lebih mudah dari atas. Selanjutnya, drone akan melakukan pemindaian untuk memastikan tidak ada titik penyemprotan yang terlewat. Jika semua area sudah tuntas disemprot, drone akan kembali ke titik semula.

Sebuah Sumbangan Pemikiran untuk Petani Lokal

Sumber : Binus.ac.id

Meskipun sebagian besar masyarakat Indonesia berprofesi sebagai petani, kebanyakan petani masih mengandalkan cara bercocok tanam lama yang didapat secara turun menurun fgd cdg. Masih banyak tahapan dalam proses produksi yang seharusnya bisa disederhanakan dengan teknologi, masih dilakukan secara manual. Termasuk proses penyemprotan pestisida.

Tak hanya berisiko, penyemprotan pestisida manual terbilang kurang efektif. Selain memakan waktu lama, petani harus benar-benar memastikan semua area ter-cover dengan baik agar pembasmian hama bisa maksimal.

Egbert dan Muhamad Fakhri berharap penemuan yang mereka buat bisa menjadi sumbangan ide yang berharga dan bisa membantu petani untuk bisa menyemprotkan hama tanpa khawatir adanya efek samping yang membahayakan. Dengan begitu, produktivitas pertanian bisa lebih ditingkatkan lagi.

 

#BINUSGROUP

#FosteringandEmpowering

#EmpoweringSociety

#BuildingTheNation

#Menuju40TahunBinusBerkarya

#40thBINUS

#Lustrum8BINUS

#DiesNatalis40BINUS

#BINUS2020

#BINUS2035