Irma Kartika Dukung Penerapan Teknologi untuk UMKM Melalui Pelatihan TI

Deskripsi: Comdev BINUS menyelenggarakan Pelatihan TI bertema keamanan siber dan Google AdWords untuk UMKM sebagai persiapan menyambut era Society 5.0.

Sumber : Comdev.binus.ac.id

Comdev BINUS mendukung program penerapan Teknologi Informasi untuk mendorong Indonesia menjadi Society 5.0. Salah satu upayanya adalah mengadakan Pelatihan TI UMKM oleh Irma Kartika Wairooy, Dr. Aditya Kurniawan, dan Yanfi. Ketiganya menyampaikan dasar-dasar penerapan TI di kalangan masyarakat.

Kelas daring ini terdiri dari tiga bagian: pengertian Society 5.0, penggunaan Google Ads, dan hukum siber dalam dunia bisnis

Definisi Society 5.0

Sumber : Comdev.binus.ac.id (https://comdev.binus.ac.id/pelatihan-ti-umkm-28-april-2020/)

Society 5.0 merupakan tahap selanjutnya dari periode besar dalam masyarakat. Menurut situs resmi Japan Cabinet Office (Naikaku-fu), Society 5.0 adalah era di mana kehidupan manusia dan kemajuan ekonomi diatur oleh sistem canggih yang memadukan aspek fisik dan siber secara menyeluruh hingga bisa memecahkan berbagai problem.

Society 5.0 merupakan lanjutan dari periode besar sejak zaman purba seperti berburu dan meramu, pertanian, industri, serta teknologi informasi. Negara seperti Jepang telah menjadikan Society 5.0 sebagai proyek masa depan, dan Indonesia tidak mau ketinggalan.

Tantangan Keamanan Siber

Sumber : Comdev.binus.ac.id

Keamanan siber penting untuk mendukung proyek menuju Society 5.0. Salah satu tantangannya adalah jumlah pakar yang masih kurang memadai. Menurut laporan ISACA tahun 2016, dunia mengalami kekurangan pakar keamanan siber sebanyak dua juta orang.

Dr. Aditya Kurniawan juga memaparkan lima tipe penjahat siber, yaitu:

1.    Social Engineer

Tipe ini memanipulasi korban agar menyerahkan identitas pribadi mereka dan memanfaatkannya.

2.    Spear Phisher

Tipe ini menggunakan pesan palsu untuk menjebak korban agar tanpa sengaja menyerahkan informasi pribadi atau sensitif.

3.    Hacker

Tipe ini meretas situs dengan cara memanipulasi sistem keamanannya. Hacker bisa menjadi profesi resmi untuk menguji sistem keamanan siber, tetapi hacker yang jahat menggunakan keahlian ini untuk keuntungannya sendiri atau merugikan banyak orang (terutama jika meretas sistem layanan publik).

4.    Rogue Employee

Tipe ini biasanya mantan karyawan atau staf perusahaan yang dendam dan menggunakan aksesnya untuk mengacaukan sistem dari dalam.

5.    The Ransom Artist

Tipe ini meretas, memanipulasi, atau mencuri data dengan pemerasan sebagai tujuan utamanya.

Keamanan siber harus menjadi pertimbangan agar masyarakat Indonesia merasa aman menggunakan teknologi untuk berbagai kegiatan, termasuk berbisnis.

Penggunaan Google AdWords untuk Bisnis

Sumber : Comdev.binus.ac.id

Materi selanjutnya membahas Google AdWords sebagai wawasan dasar yang penting untuk menerapkan teknologi informasi dalam bisnis. Google AdWords mengiklankan perusahaan, produk, atau bisnis secara khusus di halaman hasil pencarian Google. AdWords juga menunjukkan produk di halaman atas ketika ada yang menggunakan kata kunci terkait.

Google AdWords mudah digunakan, tetapi pengguna harus punya persiapan sebelum menggunakannya. Hal ini termasuk persiapan dana harian dan bulanan, target pemasaran, daftar kata kunci, salinan iklan, deskripsi produk, hingga URL situs.

Society 5.0 adalah masa depan dunia, dan Comdev BINUS memastikan masyarakat siap menyambutnya dengan menyelenggarakan Pelatihan TI. Pemahaman tentang keamanan siber serta Google AdWords menjadi wawasan dasar yang harus dimiliki pemilik UMKM.

 

#BINUSGROUP

#FosteringandEmpowering

#EmpoweringSociety

#BuildingTheNation

#Menuju40TahunBinusBerkarya

#40thBINUS

#Lustrum8BINUS

#DiesNatalis40BINUS

#BINUS2020

#BINUS2035