Webinar Penting nya pemeliharaan K3 di Area Dapur Bagi Para Pengusaha Kuliner Bentuk Nyata Kepedulian Aditya Pratomo, S.S.T.Par., MM, dkk.Keselamatan dan kesehatan di tempat kerja wajib diusahakan agar terbebas dari risiko kecelakaan. Bukan hanya di luar ruangan, tetapi juga di area dapur. Sumber : Comdev.binus.ac.id Faktor keamanan dalam bekerja sangat penting untuk diperhatikan. Untuk itu, perusahaan maupun tempat kerja harus mengikuti panduan standard berupa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Bukan hanya di luar ruangan, panduan ini juga perlu diterapkan saat bekerja di dalam ruangan, termasuk dapur. Penerapan K3 di Area Dapur Sumber : Comdev.binus.ac.id K3 adalah usaha untuk mencegah tindakan maupun kondisi tidak aman yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Untuk area dapur, ada berbagai contoh penerapan K3, seperti menjaga kebersihan dan keamanan, memiliki penerangan dan suhu yang baik, serta memiliki tata ruang yang baik. Hal ini disampaikan oleh Aditya Pratomo, S.S.T.Par. sebagai narasumber dalam acara pembuatan churros safety di area dapur pada 23 April 2020 lalu. Untuk mencapai standard K3 yang dimaksud, berikut beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pelaku usaha saat bekerja di area dapur. ● Memastikan lantai tetap kering ● Memastikan lantai bebas dari bahan perintang yang dapat menyebabkan risiko terantuk saat bekerja ● Memberi tanda jika ada lantai yang licin ● Alat-alat dapur yang tidak dipakai harus diatur dengan rapi dan jangan diletakkan di lantai ● Mempergunakan tangga bila ingin mengambil sesuatu di tempat yang lebih tinggi Kebersihan dan Keamanan di Dapur Sumber : Comdev.binus.ac.id Narasumber kedua yang berbicara adalah Raden Nana Kusdiana, Amd.Par., S.Tr.Par. Ia mengulas topik tentang “Sanitation and Safety in the Kitchen”. Melalui sesi ini, para audiens diharapkan lebih memahami kebersihan personal, mengidentifikasi potensi bahaya pada makanan, memahami cara penyimpanan makanan, dan memahami keselamatan di tempat kerja. Salah satu hal yang dibahas secara mendetail oleh narasumber adalah mengenai penyimpanan makanan. Ada empat jenis makanan yang bisa disimpan, yaitu dry food, makanan yang dimasukkan ke kulkas, makanan yang dimasukkan ke freezer, dan makanan hangat. Kriteria penyimpanan untuk dry food adalah harus ditempatkan di tempat yang sejuk, kering, dan tidak berada di atas lantai. Makanan yang berada di lemari pendingin harus dipastikan disimpan di bawah suhu 5 °C. Sementara itu, suhu ideal freezer untuk penyimpanan makanan adalah -18 °C. Jika makanan beku ingin dicairkan, makanan dapat diletakkan di lemari pendingin, di bawah air mengalir, atau dipanaskan dengan microwave. Nah, makanan hangat harus berada di atas suhu 57 °C. Acara pembuatan churros safety di area dapur dan penggunaan bahan ini dihadiri oleh banyak partisipan. Harapannya, informasi yang didapatkan bisa diterapkan saat bekerja di area dapur untuk menghindari risiko kecelakaan kerja. Dalam pelatihan tersebut, ada pula dosen lain yaitu Tri Wiyana, S.E., M.Par dan Ari Yuniarso, S.E, M.Par. Bersama dengan Comdev, program studi Hotel Management membantu pelaku usaha kuliner untuk makin berkembang. #BINUSGROUP #FosteringandEmpowering #EmpoweringSociety #BuildingTheNation #Menuju40TahunBinusBerkarya #40thBINUS #Lustrum8BINUS #DiesNatalis40BINUS #BINUS2020 #BINUS2035Keselamatan dan kesehatan di tempat kerja wajib diusahakan agar terbebas dari risiko kecelakaan. Bukan hanya di luar ruangan, tetapi juga di area dapur. Sumber : Comdev.binus.ac.id Faktor keamanan dalam bekerja sangat penting untuk diperhatikan. Untuk itu, perusahaan maupun tempat kerja harus mengikuti panduan standard berupa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Bukan hanya di luar ruangan, panduan ini juga perlu diterapkan saat bekerja di dalam ruangan, termasuk dapur. Penerapan K3 di Area Dapur Sumber : Comdev.binus.ac.id K3 adalah usaha untuk mencegah tindakan maupun kondisi tidak aman yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Untuk area dapur, ada berbagai contoh penerapan K3, seperti menjaga kebersihan dan keamanan, memiliki penerangan dan suhu yang baik, serta memiliki tata ruang yang baik. Hal ini disampaikan oleh Aditya Pratomo, S.S.T.Par. sebagai narasumber dalam acara pembuatan churros safety di area dapur pada 23 April 2020 lalu. Untuk mencapai standard K3 yang dimaksud, berikut beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pelaku usaha saat bekerja di area dapur. ● Memastikan lantai tetap kering ● Memastikan lantai bebas dari bahan perintang yang dapat menyebabkan risiko terantuk saat bekerja ● Memberi tanda jika ada lantai yang licin ● Alat-alat dapur yang tidak dipakai harus diatur dengan rapi dan jangan diletakkan di lantai ● Mempergunakan tangga bila ingin mengambil sesuatu di tempat yang lebih tinggi Kebersihan dan Keamanan di Dapur Sumber : Comdev.binus.ac.id Narasumber kedua yang berbicara adalah Raden Nana Kusdiana, Amd.Par., S.Tr.Par. Ia mengulas topik tentang “Sanitation and Safety in the Kitchen”. Melalui sesi ini, para audiens diharapkan lebih memahami kebersihan personal, mengidentifikasi potensi bahaya pada makanan, memahami cara penyimpanan makanan, dan memahami keselamatan di tempat kerja. Salah satu hal yang dibahas secara mendetail oleh narasumber adalah mengenai penyimpanan makanan. Ada empat jenis makanan yang bisa disimpan, yaitu dry food, makanan yang dimasukkan ke kulkas, makanan yang dimasukkan ke freezer, dan makanan hangat. Kriteria penyimpanan untuk dry food adalah harus ditempatkan di tempat yang sejuk, kering, dan tidak berada di atas lantai. Makanan yang berada di lemari pendingin harus dipastikan disimpan di bawah suhu 5 °C. Sementara itu, suhu ideal freezer untuk penyimpanan makanan adalah -18 °C. Jika makanan beku ingin dicairkan, makanan dapat diletakkan di lemari pendingin, di bawah air mengalir, atau dipanaskan dengan microwave. Nah, makanan hangat harus berada di atas suhu 57 °C. Acara pembuatan churros safety di area dapur dan penggunaan bahan ini dihadiri oleh banyak partisipan. Harapannya, informasi yang didapatkan bisa diterapkan saat bekerja di area dapur untuk menghindari risiko kecelakaan kerja. Dalam pelatihan tersebut, ada pula dosen lain yaitu Tri Wiyana, S.E., M.Par dan Ari Yuniarso, S.E, M.Par. Bersama dengan Comdev, program studi Hotel Management membantu pelaku usaha kuliner untuk makin berkembang. #BINUSGROUP #FosteringandEmpowering #EmpoweringSociety #BuildingTheNation #Menuju40TahunBinusBerkarya #40thBINUS #Lustrum8BINUS #DiesNatalis40BINUS #BINUS2020 #BINUS2035

Keselamatan dan kesehatan di tempat kerja wajib diusahakan agar terbebas dari risiko kecelakaan. Bukan hanya di luar ruangan, tetapi juga di area dapur.

Sumber : Comdev.binus.ac.id

Faktor keamanan dalam bekerja sangat penting untuk diperhatikan. Untuk itu, perusahaan maupun tempat kerja harus mengikuti panduan standard berupa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Bukan hanya di luar ruangan, panduan ini juga perlu diterapkan saat bekerja di dalam ruangan, termasuk dapur.

Penerapan K3 di Area Dapur

Sumber : Comdev.binus.ac.id

K3 adalah usaha untuk mencegah tindakan maupun kondisi tidak aman yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Untuk area dapur, ada berbagai contoh penerapan K3, seperti menjaga kebersihan dan keamanan, memiliki penerangan dan suhu yang baik, serta memiliki tata ruang yang baik.

Hal ini disampaikan oleh Aditya Pratomo, S.S.T.Par. sebagai narasumber dalam acara pembuatan churros safety di area dapur pada 23 April 2020 lalu. Untuk mencapai standard K3 yang dimaksud, berikut beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pelaku usaha saat bekerja di area dapur.

  • Memastikan lantai tetap kering
  • Memastikan lantai bebas dari bahan perintang yang dapat menyebabkan risiko terantuk saat bekerja
  • Memberi tanda jika ada lantai yang licin
  • Alat-alat dapur yang tidak dipakai harus diatur dengan rapi dan jangan diletakkan di lantai
  • Mempergunakan tangga bila ingin mengambil sesuatu di tempat yang lebih tinggi

Kebersihan dan Keamanan di Dapur

Sumber : Comdev.binus.ac.id

Narasumber kedua yang berbicara adalah Raden Nana Kusdiana, Amd.Par., S.Tr.Par. Ia mengulas topik tentang “Sanitation and Safety in the Kitchen”. Melalui sesi ini, para audiens diharapkan lebih memahami kebersihan personal, mengidentifikasi potensi bahaya pada makanan, memahami cara penyimpanan makanan, dan memahami keselamatan di tempat kerja.

Salah satu hal yang dibahas secara mendetail oleh narasumber adalah mengenai penyimpanan makanan. Ada empat jenis makanan yang bisa disimpan, yaitu dry food, makanan yang dimasukkan ke kulkas, makanan yang dimasukkan ke freezer, dan makanan hangat.

Kriteria penyimpanan untuk dry food adalah harus ditempatkan di tempat yang sejuk, kering, dan tidak berada di atas lantai. Makanan yang berada di lemari pendingin harus dipastikan disimpan di bawah suhu 5 °C.

Sementara itu, suhu ideal freezer untuk penyimpanan makanan adalah -18 °C. Jika makanan beku ingin dicairkan, makanan dapat diletakkan di lemari pendingin, di bawah air mengalir, atau dipanaskan dengan microwave. Nah, makanan hangat harus berada di atas suhu 57 °C.

Acara pembuatan churros safety di area dapur dan penggunaan bahan ini dihadiri oleh banyak partisipan. Harapannya, informasi yang didapatkan bisa diterapkan saat bekerja di area dapur untuk menghindari risiko kecelakaan kerja.

Dalam pelatihan tersebut, ada pula dosen lain yaitu Tri Wiyana, S.E., M.Par dan Ari Yuniarso, S.E, M.Par. Bersama dengan Comdev, program studi Hotel Management membantu pelaku usaha kuliner untuk makin berkembang.

 

#BINUSGROUP

#FosteringandEmpowering

#EmpoweringSociety

#BuildingTheNation

#Menuju40TahunBinusBerkarya

#40thBINUS

#Lustrum8BINUS

#DiesNatalis40BINUS

#BINUS2020

#BINUS2035