Cegah Ketimpangan Pendidikan, Anissa Anariar Bertekad Mendidik Siswa Sekolah Sawah

Sumber : Binus.ac.id

Binusian : Anissa Anariar

Sumber utama kemajuan suatu bangsa adalah kualitas pendidikan manusianya. Pasalnya, kepemilikan sumber daya alam melimpah ataupun teknologi pendukung canggih akan sia-sia tanpa dukungan sumber daya manusia yang terdidik, berkualitas, dan profesional dalam bidangnya. Jadi, dengan kata lain, makin baik dan terarah pendidikan suatu bangsa, makin maju dan makmur pula masa depan bangsa tersebut.

Pentingnya kontribusi pendidikan ini ternyata telah disadari sepenuhnya oleh seorang BINUSIAN bernama Anissa Anariar. Sebab itu, ia bertekad untuk mengukir pengalaman sebagai individu yang peduli akan pendidikan bangsanya. Lalu, melalui kolaborasi TFI & Yayasan KARINA, mahasiswi Program Studi Psikologi BINUS UNIVERSITY ini mendapati sebuah sekolah dasar di Desa Ngargomulyo yang membutuhkan keahliannya. Mau tahu pengalaman menarik Anissa?

Sumber : Binus.ac.id

Binusian : Anissa Anariar

Awal Perjalanan yang Terganjal Izin Orang Tua

Keinginan Anissa untuk mengabdi muncul setelah menyimak pengalaman para seniornya tentang aktivitas pengembangan keterampilan masyarakat Sumba, Nusa Tenggara Timur.

Tekadnya untuk turut berbakti pada negeri, khususnya melanjutkan perjuangan para senior di pelosok timur nusantara, tidak dapat dibendung lagi. Oleh karena itu, Anissa segera mendaftarkan diri sebagai relawan di organisasi nonprofit TFI (Teach for Indonesia) untuk kemudian ditugaskan pada kegiatan pemberdayaan masyarakat (community development).

Sayangnya, niat Anissa untuk merantau ke timur Indonesia tidak mendapatkan izin dari kedua orang tuanya. Ia hanya diperbolehkan untuk memilih tempat terdekat sekitar pulau Jawa. Akhirnya, Anissa memutuskan untuk menjalankan misinya di SD Kanisius Prontakan, Desa Ngargomulyo, Muntilan, Magelang.

Empat Bulan Mengajar di Sekolah Sawah

SD Kanisius Prontakan dikenal juga dengan sebutan sekolah sawah. Mengapa? Karena siswa diajari untuk praktik bercocok tanam dan berternak secara langsung di sebidang tanah yang disebut “sawah” oleh seluruh penghuni sekolah. Tujuannya adalah untuk melatih kemandirian dan kecintaan siswa terhadap alam dan lingkungan sekitarnya.

Anissa mengabdikan diri selama 4 bulan di sekolah sawah ini, mulai dari bulan Agustus hingga Desember. Ia diminta untuk membekali siswa kelas 1 sampai 6 mengenai ilmu-ilmu komputer dasar.

Selama empat bulan menjalani perannya, Anissa merasakan pengalaman yang berbeda sekaligus mengesankan, seperti kesulitan beradaptasi, padatnya jadwal mengajar, pengerjaan proyek film pendek hari bumi, dan kegiatan pendampingan tamu asing.

Mengenalkan Teknologi Melalui Pelajaran Komputer Dasar

Walaupun berstatus mahasiswa Psikologi, Anissa memiliki keahlian yang baik dalam mengoperasikan komputer, khususnya penggunaan Microsoft Office. Itulah mengapa saat diminta pihak sekolah mengajarkan tentang ilmu komputer dasar Anissa langsung menyanggupinya.

Selama bertugas, Anissa memastikan siswa-siswi di kelasnya mengetahui cara menggunakan perangkat lunak yang umum dipakai, seperti aplikasi pengolah kata, angka, gambar, dan lainnya.

Itulah tadi sekilas cerita mengenai program pemberdayaan komunitas dari BINUSIAN bernama Anissa Anariar.

#BINUSGROUP

#FosteringandEmpowering

#EmpoweringSociety

#BuildingTheNation

#Menuju40TahunBinusBerkarya

#40thBINUS

#Lustrum8BINUS

#DiesNatalis40BINUS

#BINUS2020

#BINUS2035