Empat BINUSIAN Muda—Fari A. Santoso, Arsha A. Witoelar, Taj-Attariq Zaidanurahman Topobroto, dan Muhammad Rafi Permadi—Raih Posisi Finalist dalam Ajang MYP Student Innovators 2020

Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia. – Ir. Soekarno.

Terbayang betapa dahsyatnya kekuatan pemuda? Benar, dengan generasi muda yang kreatif, inovatif, terampil, penuh wawasan, berkarakter, dan beretika, suatu bangsa akan bergerak maju dan berkembang tanpa batas. Oleh sebab itu,   secara konsisten menjalankan program-program bermutu bagi muridnya.

Salah satu contohnya adalah keikutsertaan dalam MYP Student Innovators oleh empat BINUSIAN muda, yakni Fari A. Santoso, Arsha A. Witoelar, Taj-Attariq Zaidanurahman, dan Muhammad Rafi Permadi. Mau tahu apa dan bagaimana kontribusi keempat pemuda ini dalam ajang tersebut? Simak selengkapnya!

Sebuah Gerakan untuk Mengatasi Kesulitan Warga di Daerah Kumuh

Listrik dan air bersih masih menjadi masalah pelik bagi sebagian warga Indonesia, khususnya mereka yang tinggal di wilayah kumuh dan pedesaan. Masyarakat terpaksa air tidak sehat dan membayar listrik dengan tagihan mencekik.

Berangkat dari kondisi tersebut, empat siswa kelas 10   mengembangkan sebuah proyek bernama Sustainable EcoHome (Hydro-Refinement System dan BenSINgkong) dengan harapan mereka dapat membawa sedikit perubahan.

Hydro-Refinement System: Air Bersih untuk Semua

Sumber :  binus.edu

Menggunakan konsep penyaringan berlapis, air tanah disulap menjadi air layak konsumsi. Sebagai pengembang, Arsha dan Fari menerapkan penyaringan dengan bantuan alat canggih, meliputi Mangan Filter, Carbon Filter, RO machine, dan UV sterilizer. Hasilnya 450 liter air bersih siap pakai bisa dimanfaatkan oleh warga.

Meski alat-alat canggih tersebut membutuhkan listrik sebagai penggerak, penduduk tidak dipusingkan dengan besarnya tagihan bulanan. Pasalnya, Arsha dan Fari memanfaatkan energi matahari sebagai sumber listrik.

BenSINgkong: Bioethanol Sumber Listrik Murah

Sumber :  binus.edu

BenSINgkong adalah penggabungan dua kata bahasa Indonesia, yaitu Bensin (gasoline) dan Singkong (cassava). Jika diterjemahkan secara bebas, BenSINgkong merupakan sumber bahan bakar dari biomassa.

Dengan melimpahnya tanaman singkong, penduduk desa hanya perlu mempelajari cara mengubahnya menjadi energi bermanfaat. Attar dan Rafi mengajarkan tiga langkah penting dalam proses penciptaan benSINgkong, yaitu Hidrolisis (Hydrolysis), Fermentasi (Fermentation), dan Distilasi (Distilation).

BINUSIAN Peraih Dana Hibah MYP Student Innovators

Keempat BINUSIAN muda di atas mendaftarkan proyek Sustainable EcoHome mereka ke ajang MYP Student Innovators 2020. Hasilnya, proyek ini sukses masuk sebagai finalis berdampingan dengan peserta lain dari berbagai negara.

Untuk diketahui, MYP (Middle Years Programme) Student Innovators adalah sebuah program yang ditawarkan oleh International Baccalaureate® (IB). Peserta yang berhasil hingga posisi finalis akan mendapatkan dana hibah sebesar 10 ribu USD untuk pengembangan inovasinya. Melalui program ini, semua peserta didik diharapkan menjadi pemuda yang siap menjadi pemimpin, inovator, dan pelaku bisnis.

IB (International Baccalaureate®) sendiri adalah salah satu fondasi pendidikan berlokasi di Jenewa, Swiss yang memiliki perhatian khusus terhadap pendidikan pemuda. IB membuka kesempatan bagi sekolah-sekolah dunia yang ingin menjadi partner, dikenal dengan IB World School.  adalah satu mitra IB yang ada di Indonesia.

#BINUSGROUP

#FosteringandEmpowering

#EmpoweringSociety

#BuildingTheNation

#Menuju40TahunBinusBerkarya

#40thBINUS

#Lustrum8BINUS

#DiesNatalis40BINUS

#BINUS2020

#BINUS2035