Lewat Kegiatan Voluntary, Melyana Pangestu Fokus pada Pendidikan Anak-Anak Indonesia

Sumber : Binus.ac.id

Pendidikan adalah motor penggerak suatu bangsa. Namun sayangnya, bagi sebagian rakyat Indonesia, pendidikan masih jadi kesempatan langka. Maka, tidak mengherankan jika pada akhirnya kondisi pendidikan makin hari makin memprihatinkan.

Sebab itu, pemerintah dan masyarakat (khususnya akademisi) harus terus bahu-membahu untuk memberikan pengalaman belajar menyenangkan, baik formal maupun informal, bagi individu-individu usia sekolah yang kurang beruntung. Peran nyata dari seorang akademisi ternyata telah lama dicontohkan oleh BINUSIAN bernama Melyana Pangestu. Seperti apa kisahnya? Mari simak selengkapnya!

Berawal dari Keprihatinan akan Kondisi Pendidikan Indonesia

Sumber : Youtube.com

Mahasiswi jurusan Sistem Informasi dan Manajemen BINUS UNIVERSITY @Jakarta ini percaya bahwa pendidikan adalah fondasi utama bagi individu untuk dapat berkembang sekaligus bermanfaat.

Namun sayangnya, ia mendapati kalau masih banyak orang yang belum beruntung jika menyangkut masalah pendidikan. Inilah yang membuat Melyana resah karena bila dibiarkan terus-menerus, kondisi tersebut tentu akan memengaruhi kualitas pendidikan nasional.

Benar saja! Data Global Talent Competitiveness Index 2019 menunjukkan posisi Indonesia berada di peringkat keenam dari sembilan negara ASEAN yang dinilai. Berada tepat setelah Thailand dan Filipina, raihan ini sangat jauh tertinggal bila dibandingkan dengan negara tetangga Singapura (peringkat teratas) dan Malaysia (peringkat kedua).

Untuk diketahui, Global Talent Competitiveness Index ini adalah pemeringkatan daya saing negara-negara yang dilihat dari berbagai indikator. Salah satu indikator terpentingnya adalah bidang pendidikan. Sangat miris kalau mengingat Indonesia pernah menjadi panutan Malaysia pada bidang pendidikan puluhan tahun lalu.

Mengajar dari Hutan Kota Srengseng hingga Pertemuan Online Sabang–Merauke

Sumber : Binus.ac.id

Apa yang bisa dilakukan seorang mahasiswa? Mengajar secara sukarela!

Terbiasa sedari kecil melakukan kegiatan volunteering bersama keluarga, Melyana tidak bisa mengabaikan keresahannya. Maka, ia memutuskan untuk bergabung menjadi relawan dalam kegiatan TFI–Teach for Indonesia.

“Ada dua kegiatan TFI yang paling berkesan buat saya, yaitu mengajar anak-anak di sekitar Hutan Kota Srengseng dan mengadakan Belajar Online Bareng Sabang Merauke (BOBA SM),” ujar mahasiswi angkatan 2016 ini.

Pada kegiatan di Hutan Kota Srengseng, Melyana bergabung bersama tim Gerakan Sahabat Mengajar (GSM) yang beranggotakan mahasiswa/i Institut Teknologi PLN (IT PLN). Mereka rutin mentransfer pembelajaran moral ke anak-anak di sana. Selain itu, Melyana dan teman-teman juga membekali anak-anak dengan beragam aktivitas peduli lingkungan, contohnya mendaur ulang barang-barang bekas. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari minggu selama lima bulan, mulai April hingga Oktober 2017 lalu.

Lalu, BOBA SM merupakan kegiatan voluntary daring pertama yang diikuti oleh Melyana. Kegiatan ini adalah strategi TFI untuk berbagi di saat dunia sedang menghadapi pandemi. Pesertanya adalah anak-anak SMP dari Sabang sampai Merauke. Selama kegiatan, banyak nilai-nilai positif yang disampaikan, meliputi konsep toleransi, cinta tanah air, keberagaman agama, dan perdamaian.

Pada intinya, semua kegiatan voluntary yang dilakukan Melyana adalah sebuah upaya kecil untuk melakukan perubahan pada pendidikan dan juga menyebarkan cinta pada sesama. Ia berharap makin banyak BINUSIAN sebagai relawan TFI bergerak maju bersama membangun bangsa.

#BINUSGROUP

#FosteringandEmpowering

#EmpoweringSociety

#BuildingTheNation

#Menuju40TahunBinusBerkarya

#40thBINUS

#Lustrum8BINUS

#DiesNatalis40BINUS

#BINUS2020

#BINUS2035