Rahani Kusuma Arbianti Bahagia Lakukan Kegiatan Relawan di Waikabubak

Sumber : Binusian – Rahani Kusuma Arbianti

Rahani Kusuma Arbianti senang mengikuti kegiatan voluntary, khususnya yang berkaitan dengan anak-anak. Ia pernah mengajar anak-anak yang mencari barang bekas di daerah Kalibata. Ia juga pernah ikut dalam kegiatan memberikan ilmu tentang bahaya narkoba dan seks bebas kepada remaja. Semasa kuliah, ia mengikuti kegiatan voluntary di Waikabubak, Sumba.

BINUSIAN 2017 yang akrab dipanggil Rani ini berkesempatan untuk mengajar Bahasa Mandarin–sesuai bidang studinya–selama 6 bulan di sekolah St. Pieter, Waikabubak, Sumba dalam rangka Enrichment Program Community Development Track. Dalam program ini, TFI berkolaborasi dengan Yayasan Karina.

Volunter Sejak Muda

Sumber : Binusian – Rahani Kusuma Arbianti

“Saya mulai menyukai kegiatan voluntary sejak SMP. Waktu itu, saya diajak salah seorang teman untuk membersihkan sampah di daerah Kawasan Ijen, Malang, setelah acara Malang Tempoe Doeloe selesai. Sejak itu, saya memiliki ketertarikan sendiri terhadap kegiatan voluntary. Rasanya ada kebahagiaan yang tidak bisa diungkapkan ketika saya melakukan sesuatu yang berguna bagi orang lain tanpa meminta balasan apa pun,” ujar Rani.

Mahasiswi Jurusan Sastra Cina ini merasa senang bisa mengajarkan hal-hal baru kepada anak-anak. Melihat antusiasme dan ketertarikan mereka terhadap apa yang ia ajarkan membuatnya makin bersemangat melakukan kegiatan voluntary.

“Suatu waktu, saya dan teman-teman melakukan kegiatan voluntary di Nursing House. Kami mengurus orang-orang yang lanjut usia selama beberapa hari. Kami menemani mereka olahraga pagi, makan, dan mengobrol. Saya tidak menyangka sama sekali bahwa ada banyak hal yang bisa dipelajari dari mereka. Dari kakek nenek di sana, saya juga mendapatkan apresiasi yang luar biasa. Saya dipeluk dan didoakan hal-hal baik,” tutur Rani.

Berbagi Bahagia

Sumber : Binusian – Rahani Kusuma Arbianti

Respons dari para lansia di Nursing House tersebut membuat Rani merasa terharu. Ia merasa hal yang dilakukannya tidak seberapa, tetapi ternyata berarti sangat besar untuk orang lain. Perasaan itulah yang ia alami juga ketika bergabung dalam program TFI di Sumba.

“Saya mengajar mata pelajaran, berbagi pengetahuan tentang bahaya narkoba dan seks bebas serta akibatnya, mendampingi murid-murid mengikuti kegiatan karnaval tahunan, mendampingi mereka mengikuti lomba Bahasa Inggris, serta mengedukasi warga setempat juga mengenai cara membuat pupuk alami,” ujar Rani memaparkan aktivitasnya saat mengikuti kegiatan voluntary.

Ia mengatakan, tak peduli seberapa pun lelahnya, semua itu akan terbayar ketika melihat wajah bahagia anak-anak. “Saya senang bisa memiliki kesempatan untuk melakukan semua kegiatan tersebut. Karena itu, saya juga berharap akan lebih banyak orang-orang, khususnya anak muda, yang tertarik dan berniat melakukan kegiatan voluntary.

Sebagai bagian dari program yang diinisiasi BINUS UNIVERSITY, kegiatan voluntary ini ternyata berdampak secara luas, baik bagi volunter maupun daerah yang dituju. Tertarik untuk mencoba?

#BINUSGROUP

#FosteringandEmpowering

#EmpoweringSociety

#BuildingTheNation

#Menuju40TahunBinusBerkarya

#40thBINUS

#Lustrum8BINUS

#DiesNatalis40BINUS

#BINUS2020

#BINUS2035