Kontribusi Bapak Muhammad Munir untuk Mendorong Efisiensi Produk Migas Dalam Negeri

Sumber : Binus Business School (Youtube)

Binusian : Muhammad Munir

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA) sangat tinggi. Faktanya, Indonesia adalah termasuk negara dengan tingkat produksi migas terbanyak dunia. Di waktu bersamaan, negara kita juga memiliki angka pemakaian migas yang tidak kalah besar. BINUSIAN Muhammad Munir melihat ada gap sangat besar antara tingkat kebutuhan serta ketersediaan migas dalam negeri.

Muhammad Munir yang telah menyelesaikan studi doktor di BINUS UNIVERSITY menyadari adanya gap tersebut. Dalam penelitian yang melibatkan 56 perusahaan migas di Indonesia, Munir menemukan fakta kalau terjadi penurunan produksi migas. “Rata-rata sekitar 5% per tahun,” ujarnya. Di waktu yang sama, kebutuhan migas meningkat dan berkisar di angka 8% tiap tahun.

Lalu, apa jadinya kalau fenomena tersebut terus berlangsung? Terlebih lagi, migas adalah sumber daya tidak terbarukan yang bisa habis seiring dengan meningkatnya pemakaian. Dalam pandangan Munir, gap antara kebutuhan dan ketersediaan migas di Indonesia dapat menimbulkan krisis energi.

Perlunya Efisiensi Produksi Migas

Sumber : Binus Online Learning (Youtube)

Solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ketersediaan migas di Indonesia menurut Munir adalah peningkatan efisiensi kerja perusahaan migas. Dia pun menuangkannya dalam disertasi yang berjudul “The Influence of Work Professionalism, Work Motivation, and Innovative Behavior on Work Efficiency Through Individual Dynamic Capabilities In Upstream Oil and Gas Industry in Indonesia”.

Dalam disertasinya itu, Munir melakukan metode penelitian kualitatif terhadap industri hulu migas dengan total populasi mencapai 21.399 pekerja. Di situ, dia memperoleh sebanyak 441 responden. Para responden tersebut mayoritas adalah laki-laki dengan usia antara 30-40 tahun dan mempunyai masa kerja sekitar 5-10 tahun. Penelitiannya pun menyimpulkan kalau efisiensi produksi perusahaan migas di Indonesia dapat diselesaikan lewat upaya perekrutan karyawan secara tepat.

Munir mengungkapkan kalau ada tiga kualifikasi utama yang perlu dimiliki oleh para kandidat agar bisa membantu efisiensi perusahaan migas di Indonesia. Tiga kualifikasi tersebut adalah profesionalisme, motivasi tinggi, serta inovatif. Penelitiannya mengungkapkan kalau kehadiran pekerja yang memiliki bekal kualifikasi tersebut mampu memberi pengaruh secara langsung pada peningkatan efisiensi produksi perusahaan.

Profil BINUSIAN Muhammad Munir

Sumber : Binus Business School (Youtube)

Binusian : Muhammad Munir

Muhammad Munir adalah BINUSIAN yang tercatat sebagai mahasiswa S3 Doctor of Research in Management BINUS. Sebelum menjalani pendidikan S3, Munir juga merupakan mahasiswa S2 BINUS BUSINESS SCHOOL.

Selain itu, Munir pernah tercatat sebagai bagian dari TNI Angkatan Darat dan jabatan tertingginya adalah sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat atau Wakasad. Jabatan ini merupakan posisi tertinggi kedua di TNI Angkatan Darat setelah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad).

Setelah pensiun dari militer, Munir banyak berkecimpung di dunia bisnis. Dia pernah tercatat sebagai salah satu komisioner di PT Seafer. Saat ini, dia menempati posisi Chairman Board of Strategic Analyst di Badan Intelijen Negara (BIN) serta komisioner di PT Indonesia Asahan Inalum MIND ID.

Disertasi Muhammad Munir adalah salah satu bentuk penelitian BINUSIAN yang mampu memberi dampak nyata. Hal ini sesuai dengan misi BINUS UNIVERSITY yang pada tahun ini merayakan Dies Natalis ke 40 dengan tema  “Empowering Society, Building The Nation”. Harapannya, Indonesia bisa lebih berkembang dan menjadi negara besar dunia.

#BINUSGROUP

#FosteringandEmpowering

#EmpoweringSociety

#BuildingTheNation

#40TahunBinusBerkarya

#40thBINUS

#Lustrum8BINUS

#DiesNatalis40BINUS

#BINUS2035