Solusi Wartika bagi Para Developer dalam Menilai Kompleksitas Pembangunan Perangkat Lunak

Sumber : Doctor of Computer Science BINUS UNIVERSITY (Youtube)

Binusian : Wartika

Karier sebagai developer aplikasi saat ini jadi impian banyak anak muda Indonesia. Apalagi, tingkat kebutuhan terhadap profesi pengembang aplikasi sangat tinggi. Di waktu bersamaan, banyak pula developer pemula yang mengalami kesulitan dalam menilai kompleksitas pengerjaan aplikasi saat menerima penawaran project. Faktanya, studi Standish Group tahun 2009 menyebutkan, hanya 32% project software yang berhasil diselesaikan tepat waktu, sesuai bujet, dan berfungsi secara penuh.

BINUSIAN Wartika dari S3 Doctor of Computer Science BINUS GRADUATE PROGRAM berusaha menawarkan solusi yang membantu agar para developer dapat bekerja secara optimal. Lewat disertasi berjudul “The Prediction of Software Complexity Based on Complexity Requirements Using Effort Estimation”, Wartika menyediakan sarana agar developer dapat lebih mudah melakukan penilaian kompleksitas project yang mereka terima. Harapannya, pengerjaan project tersebut berlangsung maksimal dan menguntungkan.

Bangun Aplikasi untuk Prediksi Kompleksitas dan Effort yang Diperlukan

Sumber : Doctor of Computer Science BINUS UNIVERSITY (Youtube)

Kompleksitas merupakan aspek penting dalam proses pembangunan perangkat lunak. Software yang memiliki kompleksitas tinggi, memerlukan waktu pengerjaan ekstra dan biaya lebih banyak. Oleh karena itu, developer perlu melakukan penilaian kompleksitas sebelum memulai proses desain dan coding.

Berawal pada pola pemikiran seperti itu, Ibu Wartika menyusun pemodelan yang mampu memprediksi kompleksitas dengan basis persyaratan. Selanjutnya, hasil dari prediksi aplikasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk melakukan perhitungan effort yang perlu dilakukan. Hal yang dimaksud usaha dalam proses pembangunan software mencakup uang, waktu, serta energi.

Berdasarkan tes normalisasi dan analisis statistik, Ibu Wartika menetapkan 5 level kompleksitas software. Lima tingkatan tersebut adalah not complex, quite complex, complex, very complex, dan highly complex. Penilaian tingkatan tersebut dipengaruhi oleh 2 jenis faktor, yakni internal dan eksternal. Tingkat akurasi yang didapatkan cukup tinggi, yakni 72,2%.

Tingkat akurasi tinggi dari hasil penelitian Ibu Wartika memperlihatkan kalau proses riset yang dilaksanakan berlangsung dengan baik. Apalagi, Ibu Wartika merupakan sosok akademisi yang memiliki banyak pengetahuan terkait dunia IT. Banyak jurnal nasional dan internasional yang telah ditulisnya.

Ibu Wartika mengatakan kalau penelitiannya ini memiliki manfaat besar bagi developer ataupun software house. Secara khusus, keberadaan risetnya itu bakal sangat berguna bagi developer pemula. Lewat penelitian ini, mereka dapat melaksanakan estimasi effort yang diperlukan untuk penyelesaian project perangkat lunak.

Upaya Ibu Wartika yang ingin membantu para developer pemula lewat disertasinya selaras dengan misi BINUS UNIVERSITY dalam membangun negeri. Apalagi, BINUS tengah giat-giatnya melakukan aktivitas fostering dan empowering. Lewat perayaan Dies Natalis ke-40, BINUS berkomitmen untuk terus berupaya mendorong BINUSIAN untuk berpartisipasi secara positif kepada bangsa dan negara.

#BINUSGROUP

#FosteringandEmpowering

#EmpoweringSociety

#BuildingTheNation

#40TahunBinusBerkarya

#40thBINUS

#Lustrum8BINUS

#DiesNatalis40BINUS

#BINUS2035