Bens Pardamean, B.Sc., M.Sc., Ph.D., dan Tim Bangun Sistem Informasi untuk Riset Kanker Kolorektal

Teknologi dapat membantu dunia kesehatan melalui inovasi yang bermanfaat. Salah satunya, riset kanker kolorektal yang didukung oleh sistem informasi.

Sumber : Researchgate.net

Sumber : Bens Pardamean

Setelah kanker paru, kanker kolorektal merupakan jenis kanker kedua paling banyak yang terjadi pada laki-laki di Indonesia. Kanker kolorektal adalah kanker yang bisa tumbuh di usus besar (kolon) atau bagian usus besar yang berdekatan dengan anus (rektum).

Kanker kolorektal berawal dari munculnya polip usus yaitu jaringan yang tubuh tidak normal di dinding kolon atau rektum. Polip yang dapat berubah menjadi kanker kolorektal memiliki ciri berukuran lebih besar dari 1 cm, berjumlah lebih dari dua, dan tumbuh di jaringan tidak normal (displasia).

Kasus Tinggi Kanker Kolorektal

Sumber : Binus.ac.id

Insiden kanker kolorektal di negara maju meningkat tajam setelah umur 50 tahun, tetapi hanya 3% yang ditemukan dari antaranya. Sementara itu, ada sekitar 35,2% kasus kanker kolorektal pada orang berusia kurang dari 40 tahun di Indonesia. Jumlah ini lebih tinggi daripada kasus kanker kolorektal yang terjadi di negara maju.

Pasien yang mengidap kanker kolorektal sering kali dirawat di rumah sakit dalam kondisi penyakit progresif serta tidak merespons kemoterapi dengan baik. Makin banyaknya kasus kanker kolorektal cenderung dipengaruhi oleh pola diet, gaya hidup, dan faktor genetik.

Dalam rangka mengatasi kanker kolorektal, Bens Pardamean, B.Sc., M.Sc., Ph.D, dosen Magister Teknik Informatika BINUS UNIVERSITY dan tim menciptakan sistem informasi untuk mendukung riset berupa pengumpulan dan analisis data. Riset dilakukan guna mempelajari dan memahami interaksi dari berbagai faktor penyebab kanker kolorektal.

Program ini didukung oleh Konsorsium Kanker Kolorektal Indonesia (IC3) yang diinisiasi BINUS UNIVERSITY dan Universitas Hasanuddin. Tujuannya untuk membangun kerja sama dengan berbagai universitas lain dan rumah sakit terkait dalam hal riset kanker kolorektal.

Sistem Data Science Berbasis Web

Dari hasil penelitian yang diadakan tersebut ditemukan dua hal. Pertama, hasil analisis genetik untuk memperoleh biomarker. Faktor risiko ini berdampak terhadap kanker kolorektal dan telah dievaluasi dengan membandingkan temuan yang ada di populasi lain. Biomarker terbukti ada di populasi lain, meski belum ada yang lebih kuat.

Analisis tentang faktor risiko akan dikembangkan sebagai program dengan interface sederhana. Adanya program tersebut diharapkan dapat membantu peneliti lain dalam menganalisis data lain dengan analisis serupa.

Kedua, pembangunan sistem data science berbasis web. Sistem informasi ini dibuat untuk mengimplementasikan registrasi kanker dan sangat membantu dalam studi epidemiologi serta surveilans yang dilakukan para peneliti.

Ada beberapa keunggulan sistem informasi ini, yaitu telah terintegrasi, mulai dari pengumpulan, pengelolaan, dan analisis data. Selain itu, sistem mudah diatur serta digunakan oleh pengguna awam. Sistem yang dibuat juga lengkap karena mencakup semua data kanker kolorektal dari berbagai rumah sakit.

Membangun sistem untuk mendukung riset kanker kolorektal merupakan salah satu inovasi BINUS UNIVERSITY untuk masyarakat, khususnya di bidang kesehatan.

#BINUSGROUP

#FosteringandEmpowering

#EmpoweringSociety

#BuildingTheNation

#40TahunBINUSBerkarya

#40thBINUS

#Lustrum8BINUS

#DiesNatalis40BINUS

#BINUS2020

#BINUS2035