Dr. Nesti F. Sianipar S.P., M.Si. dan Tim Kembangkan Pisang TORPEDO untuk Ketahanan Pangan Masyarakat

Pisang TORPEDO dapat membantu ketahanan pangan masyarakat Indonesia. Pembibitan yang cepat dan hasil yang besar adalah keuntungan yang bisa dinikmati.

Sumber : Binus.ac.id

Binusian : Nesti F Sianipar

Pisang TORPEDO (Tanduk Organik Penerapan Bioteknologi di Indonesia) adalah hasil variasi somaklonal yang berasal dari eksplan tanaman pisang. Variasi somaklonal merupakan variasi genetik tanaman dari kultur jaringan maupun kultur sel tanaman.

Tujuan menghasilkan variasi somaklonal adalah untuk mendapatkan variasi genetik yang memiliki sifat-sifat berguna. Tanaman dengan variasi somaklonal lebih berguna dari segi agronomi tanpa melewati hibridisasi.

Subkultur Pisang TORPEDO

Sumber : Binus.ac.id

Dr. Nesti F. Sianipar S.P., M.Si., dosen Teknologi Pangan BINUS UNIVERSITY bersama tim peneliti melakukan proyek pembibitan pisang TORPEDO. Jenis pisang yang digunakan dalam proyek ini untuk mendapatkan variasi somaklonal adalah pisang tanduk.

Proses pembibitan dilakukan dengan pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) yaitu hormon benzyl amino purine (BAP) sebanyak 4 mg/L pada media kultur. Menurut penelitian Deepthi & Phani (2018), pemberian BAP pada tanaman pisang bisa menyebabkan variasi somaklonal.

Selain BAP, faktor yang berpengaruh pada variasi somaklonal adalah periode kultur. Lama waktu kultur lebih dari 12 bulan. Dalam proses tersebut, pigene BAP sebesar 3 mg/L berubah menjadi pigeneti.

Proses subkultur pisang TORPEDO di laboratorium dilakukan selama 3 tahun, mulai 2013 hingga 2016. Pisang yang dihasilkan bersifat konstan dan stabil dengan bobot antara 630 – 1.000 gram per buah dalam 3 kali masa panen. Ini menunjukkan bahwa pisang memiliki genetik solid yang bisa diwariskan pada generasi berikutnya.

Manfaat bagi Masyarakat

Subkultur pisang tanduk yang menghasilkan pisang TORPEDO diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat. Inovasi yang menggunakan teknologi kultur jaringan ini dapat menghasilkan bibit berkualitas, lebih banyak, dan tanpa dipengaruhi waktu.

Masyarakat yang menanam pisang TORPEDO dapat merasakan sejumlah manfaat langsung, yaitu:

  • Memanen pisang dalam jumlah yang lebih banyak karena produktivitas pisang TORPEDO 2 kali lebih tinggi dari rata-rata.
  • Mendukung peningkatan produktivitas pisang secara nasional.
  • Menanam pisang lebih mudah karena produksi bibit pisang dapat dilakukan dengan cepat dan dalam jumlah besar.
  • Bibit pisang bebas penyakit seperti bakteri atau layu fusarium.
  • Pisang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pangan fungsional yang berpotensi menjadi sumber serat pangan alami. Ada dampak positif bagi kesehatan.
  • Pisang dapat diolah menjadi tepung alternatif dan menjadi bahan pangan olahan dengan nilai ekonomis tinggi.
  • Masyarakat menerapkan diversifikasi dan ketahanan pangan dengan menanam pisang TORPEDO.

Inilah manfaat dari adanya subkultur pisang TORPEDO. Melalui proyek penelitian tersebut, BINUS UNIVERSITY mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat di bidang pangan.

#BINUSGROUP

#FosteringandEmpowering

#EmpoweringSociety

#BuildingTheNation

#40TahunBINUSBerkarya

#40thBINUS

#Lustrum8BINUS

#DiesNatalis40BINUS

#BINUS2020

#BINUS2035