Lestarikan Musik Tradisional, Rinda Hedwig dan Marcel Saputra Kembangkan Orkestra Otomatis

Musik tradisional adalah salah satu kebudayaan yang terancam punah. Inilah mengapa BINUSIAN menciptakan orkestra tradisional otomatis.

Sumber : Binus.ac.id

Selain tari, musik termasuk salah satu kebudayaan tradisional yang mulai tergerus oleh zaman. Apalagi ketika budaya populer asing menjadi tren di kalangan anak muda. Hal ini tentu saja membuat banyak kalangan khawatir, terutama para BINUSIAN yang peduli terhadap nasib kesenian asli Indonesia.

Apalagi kebanyakan BINUSIAN memiliki mimpi yang sama dengan kampus tempat mereka bernaung, yaitu fostering and empowering the society dalam segala bidang termasuk kesenian tradisional. Inilah mengapa melalui salah satu karyanya, BINUSIAN mempersembahkan sebuah instrumen tradisional otomatis.

Karya BINUSIAN untuk Kelestarian Musik Tradisional Indonesia

Sumber : Binus.ac.id

Binusian : Rinda Hedwig

Diketuai oleh Ibu Dr. Rinda Hedwig, S.Kom, M.T, beberapa BINUSIAN yang terdiri dari dosen serta mahasiswa program studi Computer Engineering yaitu Rudy Susanto, S.Kom., M.T.I, Nicholas A. Tantra, dan Marcel Saputra menciptakan sebuah instrumen musik orkestra otomatis yang dapat mengeluarkan suara seperti angklung, bonang, dan suling.

Alat yang mulai dikembangkan beberapa tahun lalu ini dibuat untuk menarik minat anak muda terhadap kesenian tradisional. Berbekal sistem komputer dan software khusus, alat tersebut dapat memproduksi suara musik khas yang tidak kalah merdu dan mampu memainkan beberapa lagu dalam waktu bersamaan.

Meskipun tidak melibatkan pemain musik tradisional, suara yang tidak kalah merdu dan nyaring sebagaimana instrumen aslinya. Bahkan dalam sebuah uji coba, alat ini terbukti mampu memainkan sebuah lagu modern tanpa kehilangan identitasnya sebagai alat musik asli Indonesia.

Dipersembahkan untuk Indonesia dan Dunia

Untuk memperkenalkan alat yang dikenal sebagai automated traditional music player ini, BINUS UNIVERSITY memamerkannya pada tahun 2019 di beberapa lokasi di Jakarta. BINUSIAN yang terlibat berharap, alat musik ini bisa digunakan secara luas dalam setiap pagelaran musik agar musik tradisional tetap terjaga kelestariannya.

Diakui atau tidak, anak zaman sekarang lebih tertarik pada hal-hal modern berteknologi canggih. Jadi, salah satu cara untuk memikat mereka adalah dengan menciptakan sebuah alat berbasis sistem komputer yang dapat digunakan di mana dan kapan saja tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisi negara Indonesia.

Hal ini tentu saja sejalan dengan cita-cita BINUS sebagai salah satu kampus swasta terbaik yang telah menjadi World Class University. Selain dapat membangun bangsa melalui penemuan-penemuan mutakhir, BINUS juga ikut serta dalam pemberdayaan dan pembinaan kebudayaan tradisional agar tidak kalah dengan budaya asing.

#BINUSGROUP
#FosteringandEmpowering
#EmpoweringSociety
#BuildingTheNation
#40TahunBINUSBerkarya
#40thBINUS
#Lustrum8BINUS
#DiesNatalis40BINUS
#BINUS2020
#BINUS2035