Pemberdayaan Potensi Desa Tertinggal, Rinda Hedwig dan Henry Chong Kembangkan Offline Digital Library

Salah satu cara memajukan desa tertinggal adalah menyediakan akses informasi tanpa batas, salah satunya pengembangan offline digital library.

Sumber : Binus.ac.id

Binusian : Henry Chong

Keterbatasan akses internet di beberapa daerah membuat informasi yang diterima masyarakat kurang maksimal. Apalagi zaman sekarang, hampir semua media informasi berbentuk elektronik atau digital. Melihat fenomena ini, beberapa BINUSIAN terinspirasi untuk mengembangkan pusat informasi digital berbasis luring yang diberi nama Digital Library.

Tujuannya tentu saja agar masyarakat atau pelajar yang hidup di desa tertinggal tetap bisa mengakses berbagai informasi digital secara mudah.

Pengembangan Offline Digital Library oleh BINUSIAN

Sumber : Binus.ac.id

Digital Library merupakan produk kreativitas tiga mahasiswa dari jurusan Sistem Komputer BINUS UNIVERSITY yaitu Santo Wiguna, Edward Evanov, dan Hendry Lie. Pada 2018, ketiga BINUSIAN tersebut memulai proyek mereka di bawah bimbingan. Ibu Dr. Rinda Hedwig, S.Kom, M.T. dan Daniel Patricko Gemeno Hutabarat, S.T., M.T..

Offline Digital Library merupakan pengembangan dari produk buatan Henry Chong, S.Kom., M.T.I.  – seorang dosen Teknik Informatika BINUS UNIVERSITY – yang juga tergabung dalam tim pengembangan. Untuk memaksimalkan hasil, tim BINUSIAN membuat sebuah server dengan daya sebesar 55 watt.

Server tersebut dibangun menggunakan teknologi Raspberry Pi dan menyimpan sekitar 2000 buku elektronik serta video yang bisa diakses dari beberapa unit komputer. Buku dan video yang tersimpan terdiri dari berbagai tema sehingga bisa dimanfaatkan oleh guru dan siswa sebagai sumber belajar.

Memiliki daya ringan dan tidak membutuhkan jaringan internet, Digital Library bisa diakses sekaligus dikelola dengan mudah. Jadi tanpa perlu repot-repot pergi ke kota, pelajar dan guru di daerah tertinggal tetap bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Distribusi Offline Digital Library

Hasil karya tim BINUSIAN ini dipasang pertama kali pada September 2018 di SMP Sipahutar 2 yang berlokasi di Desa Onan Rungu, Tapanuli Utara. Karena menunjukkan hasil yang cukup signifikan, pendistribusian Digital Library pun semakin luas. Pada medio 2019 – 2020 hasil karya BINUSIAN ini bisa dinikmati beberapa desa di Kalimantan Barat, Papua, dan Maluku Utara.

Keberadaan Digital Library tentu saja sangat membantu pemberdayaan potensi masyarakat di desa tertinggal. Hal ini selaras dengan tujuan BINUS sebagai World Class University, yaitu fostering and empowering the society serta building the nation. Digital Library juga bisa menjadi tolak ukur bahwa lulusan BINUS UNIVERSITY tidak hanya kreatif dan cerdas tetapi juga mampu berkontribusi terhadap kemajuan negara.

#BINUSGROUP
#FosteringandEmpowering
#EmpoweringSociety
#BuildingTheNation
#40TahunBINUSBerkarya
#40thBINUS
#Lustrum8BINUS
#DiesNatalis40BINUS
#BINUS2020
#BINUS2035