Upaya Rinda Hedwig dan Team Atasi Sampah Industri lewat Kulit Pisang

Buah pisang terkenal dengan kandungan nutrisi yang tinggi. Namun, tahukah kamu kalau kulit pisang dapat pula dimanfaatkan mengatasi sampah industri?

Sumber : Youtube.com

Pisang menjadi salah satu jenis buah favorit masyarakat Indonesia. Apalagi, pisang memiliki kandungan nutrisi tinggi yang bermanfaat untuk kesehatan. Hanya saja, ada satu permasalahan yang kerap muncul akibat konsumsi buah ini. Masalah tersebut tumpukan sampah yang berasal dari kulit pisang. Namun, penelitian oleh BINUSIAN Dr. Rinda Hedwig S.Kom,M.T, bersama Dr.Eng. Zener Sukra Lie, S.T., M.T, Hendrik Kurniawan, dan Lidya Kartika dapat mengubah pandangan publik tentang kulit pisang.

Penelitian yang dipimpin oleh Ibu Rinda Hedwig adalah upaya mengubah kulit pisang menjadi senyawa pektin. Menariknya, riset berjudul Homemade Pectin made of Banana’s Skin as Heavy Metals Absorber tersebut menyediakan solusi untuk pembuatan senyawa pektin dari kulit pisang secara sederhana. Dengan begitu, kulit pisang yang awalnya hanya dianggap sebagai sampah tak berguna, bisa memiliki nilai ekonomi yang bernilai cukup besar.

Apa Itu Pektin?

Sumber : Sehatq.com

Pektin merupakan senyawa polimer heterosakarida yang banyak ditemukan pada kulit berbagai jenis buah. Selain buah pisang, pektin dapat pula dijumpai pada buah lainnya seperti kulit buah jeruk, kulit durian, kulit apel, dan lain sebagainya. Pemanfaatan berbagai jenis kulit buah yang memiliki kandungan pektin tersebut masih cukup rendah. Alhasil, keberadaannya hanya dipandang sebagai sampah.

Senyawa pektin memiliki karakteristik bersifat lengket. Pemakaiannya pun sudah cukup banyak di tingkat industri. Biasanya, pemanfaatan pektin adalah sebagai bahan tambahan makanan. Sifatnya yang lengket, membuat pektin sebagai pilihan tepat untuk bahan perekat serta stabilizer. Beberapa jenis bahan makanan yang proses produksinya disertai dengan bahan pektin di antaranya adalah permen, jus buah, selai, jelly, dan lain sebagainya.

Pemanfaatan Pektin untuk Mengatasi Sampah Industri

Sumber : Binus.ac.id

Tahukah kamu kalau sifat lengket bukanlah satu-satunya karakteristik yang ada pada senyawa pektin. Senyawa ini juga memiliki kemampuan daya serap yang tinggi. Menariknya lagi, daya serap tinggi itu bisa dimanfaatkan secara efektif untuk menanggulangi berbagai jenis logam berat, termasuk di antaranya adalah seng, timbal, tembaga, dan lain sebagainya.

Berbagai jenis logam berat yang merupakan sampah industri itu memiliki sifat yang membahayakan lingkungan. Apalagi, kalau keberadaannya dibiarkan dalam waktu yang berkepanjangan dan sampai melewati ambang batas. Pemakaian pektin, membuat proses penanggulangan sampah industri berlangsung efektif. Apalagi, pektin merupakan senyawa alami yang tidak menimbulkan efek samping berbahaya bagi lingkungan.

Penelitian terkait penggunaan pektin dari kulit pisang untuk mengatasi sampah industri oleh tim peneliti yang dipimpin Ibu Rinda menjadi bukti efektivitasnya. Bahkan, penelitian oleh BINUSIAN ini tidak hanya dalam taraf riset. Namun, tim peneliti telah melakukan aktivitas sosialisasi. Upaya sosialisasi tersebut sudah dilakukan dengan melibatkan berbagai pabrik sebagai alternatif penanganan sampah industri.

Riset yang dilaksanakan pada 2018 oleh Ibu Rinda dan tim merupakan upaya nyata BINUSIAN dalam membangun negeri. Semangat ini pun selaras dengan perayaan Dies Natalis BINUS UNIVERSITY yang ke-40, bertema “Empowering Society, Building The Nation”. Penelitian mereka tidak hanya bertujuan untuk menggali pengetahuan baru, tetapi juga memberi dampak nyata dalam membantu masyarakat Indonesia.

#BINUSGROUP

#FosteringandEmpowering

#EmpoweringSociety

#BuildingTheNation

#40TahunBINUSBerkarya

#40thBINUS

#Lustrum8BINUS

#DiesNatalis40BINUS

#BINUS2020

#BINUS2035