Yogi Udjaja, S.Kom, M.TI., Ciptakan Game untuk Kurangi Risiko Demensia

Demensia adalah penyakit yang dapat menurunkan kualitas hidup manusia. Cara mencegahnya adalah dengan melakukan stimulasi otak dengan game.

Sumber : Binus.ac.id

Binusian : Yogi Udjaja

Tiap orang pasti mengalami pertumbuhan, dari anak-anak menuju dewasa. Namun, ada masanya pertumbuhan berhenti, bahkan menurun. Ketika kemampuan kognitif tidak sering digunakan, akan terjadi penurunan yang disebut gangguan kognitif.

Bentuk gangguan kognitif yang paling umum terjadi adalah demensia. Demensia tidak dapat disembuhkan dengan teknik pengobatan biasa seperti penyakit degeneratif fisik karena penyakit ini menyerang saraf manusia. Hal yang bisa dilakukan adalah mencegah atau mengurangi risiko demensia.

Risiko Demensia

Sumber : Binus.ac.id

Jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia sangat banyak, ditambah dengan angka harapan hidup yang cukup panjang. Hal ini dapat menimbulkan risiko demensia yang lebih besar. Penyakit degeneratif memang mengikuti para lansia, baik kemerosotan kognitif maupun kemampuan fisik.

Demensia ditandai dengan beberapa gejala, yaitu kehilangan memori, kesulitan untuk berbicara, tidak bisa fokus dan melakukan perencanaan, serta mengalami disorientasi ruang dan waktu.

Selain gangguan kognitif tersebut, demensia juga memengaruhi neuropsikiatri pasien sehingga menimbulkan defisit sosial. Akibatnya, pasien bisa mengalami depresi, penarikan, halusinasi, delusi, serta insomnia.

Bahaya demensia adalah dapat menyebar secara progresif dan dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius. Lebih dari setengah pasien demensia pada akhirnya menderita penyakit Alzheimer.

Game Kurangi Risiko Demensia

Karena risiko demensia yang sangat besar, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghindarinya adalah pencegahan sejak dini. Cara pencegahan tersebut antara lain dengan menjaga kesehatan jantung, melakukan olahraga secara produktif, mengonsumsi buah dan sayur, melakukan sosialisasi, dan menstimulasi otak.

Stimulasi otak bisa dilakukan dengan bermain game. Karena itu, Yogi Udjaja, S.Kom, M.TI., dosen Teknik Informatika BINUS UNIVERSITY mengembangkan sebuah game untuk mengurangi risiko demensia. Ini adalah metode yang sangat menyenangkan sekaligus bermanfaat.

Bukan hanya iseng atau bersenang-senang, game juga berperan untuk meningkatkan fungsi kognitif dan mencegah terjadinya demensia, terutama pada orang-orang yang rentan mengalaminya. Jenis game yang digunakan harus sesuai dengan pengalaman pengguna sehingga lebih menyenangkan.

Peneliti menggunakan metode Game Development Life Cycle (GDLC) untuk membuat game ini. Setelah itu, tes dilakukan selama 7 hari kepada para lansia di Panti Jompo Berea dan Panti Jompo Pusaka 41. Hasilnya, 19 dari 30 orang mengalami peningkatan pada kemampuan kognitifnya.

Tindakan pencegahan tentu lebih baik daripada pengobatan. Karena itu, proyek game untuk mengurangi risiko demensia merupakan inovasi yang tepat untuk dijalankan. Hasilnya tentu akan bermanfaat bagi masyarakat luas.

#BINUSGROUP

#FosteringandEmpowering

#EmpoweringSociety

#BuildingTheNation

#40TahunBINUSBerkarya

#40thBINUS

#Lustrum8BINUS

#DiesNatalis40BINUS

#BINUS2020

#BINUS2035