Yogi Udjaja, S.Kom., M.TI Gunakan Game Bantu Pembelajaran Bahasa Jepang

Banyak orang merasa kesulitan untuk mempelajari bahasa Jepang. Dengan game, proses pembelajaran diharapkan lebih mudah dan menyenangkan. 

Sumber : Binus.ac.id

Binusian : Yogi Udjaja

Jepang merupakan salah satu negara yang diminati sebagai tempat untuk melanjutkan studi. Kualitas pendidikan di Jepang sangat bagus dan dapat mengasah kemampuan individu hingga ke level maksimal.

Akan tetapi, ada tantangan berat yang harus dihadapi seorang pelajar asing di Jepang, yaitu berbahasa Jepang. Dari hasil survei, sebagian besar pelajar mengatakan bahasa Jepang sulit dipelajari karena menggunakan alfabet yang berbeda.

Belajar Sambil Bermain

Sumber : Binus.ac.id

Belajar sambil bermain biasanya akan menunjukkan hasil yang lebih baik. Seorang individu akan lebih mudah menyerap pengetahuan baru dalam kondisi pikiran yang relaks.

Konsep inilah yang digunakan Yogi Udjaja, S.Kom., M.TI, dosen Teknik Informatika BINUS UNIVERSITY saat menciptakan game untuk membantu pembelajaran bahasa Jepang, khususnya orang Indonesia.

Game ini terinspirasi dari beberapa game yang sudah ada, yaitu Lost Magic, Kihayoka Kana, dan Final Fantasy VII. Yogi mengombinasikan ketiga game tersebut.

Dalam game ini, pemain harus menyerang menggunakan pola seperti Lost Magic, tetapi dengan input berupa tulisan Hiragana dan Katakana. Makin tinggi akurasi tulisan, makin kuat output serangan.

Sementara itu, Kihayoka Kana adalah game belajar bahasa Jepang. Game ini menggunakan fitur pengenalan pola untuk mengenali input tulisan Jepang dari pemain dan memeriksanya melalui pemeriksaan piksel transparan.

Pada game yang diciptakan Yogi, tulisan dideteksi dengan membaca urutan goresan pemain dan membandingkannya dengan dataset yang telah ada menggunakan Expert Point Cloud Recognizer.

Konsep yang diadopsi dari Final Fantasy VII sebagai game dengan genre RPG adalah penggunaan karakter utama dan mode pertempuran Active Time Battle (ATB).

Menarik dan Mudah Dimainkan

Game pembelajaran bahasa Jepang ini masih membutuhkan berbagai pengembangan agar memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna. Dengan sistem trial dan error, diharapkan dapat tercipta game balancing yang baik.

Menariknya, berdasarkan pengujian terhadap 50 pengguna selama satu minggu, bermain game ini ternyata sukses meningkatkan level kemampuan bahasa Jepang. Selain mengasah skill, motivasi belajar juga bertambah karena game bersifat menyenangkan.

Dengan penyempurnaan terus-menerus, game ini diproyeksikan untuk memenuhi standar Japanese Language Proficiency Test (JLPT). Ini adalah standar yang digunakan dalam ujian sertifikasi kompetensi bahasa Jepang terbesar di dunia.

Harapannya, game ini dapat membantu calon pelajar yang ingin studi ke Jepang mengatasi kendala bahasa yang sering menjadi momok terbesar. Inilah salah satu kontribusi BINUS UNIVERSITY bagi pengembangan pendidikan generasi muda di Indonesia.

#BINUSGROUP

#FosteringandEmpowering

#EmpoweringSociety

#BuildingTheNation

#40TahunBINUSBerkarya

#40thBINUS

#Lustrum8BINUS

#DiesNatalis40BINUS

#BINUS2020

#BINUS2035