Belajar Social Awareness dari Buku ala Anggi Aulia Arista

Sumber : Binus.ac.id

Binusian : Anggi Aulia Arista

Sebagai universitas terdepan yang memiliki misi fostering dan empowering society, BINUS UNIVERSITY tidak hanya ingin alumninya punya hard skill saja. Soft skills seperti social awareness juga perlu dilatih sejak masih berada di lingkungan kampus. Tujuannya tentu saja membentuk individu yang tidak hanya mumpuni di bidangnya, tetapi menjadi manusia yang bisa memanusiakan orang lain.

Kegiatan untuk membentuk social awareness sendiri dilakukan sebagai bagian dari Freshmen Enrichment Program ( FEP) yang merupakan program orientasi kampus. Pada pelaksanaan EFP tahun 2017 silam, Anggi Aulia Arista menemukan sesuatu yang menarik dari kegiatan ini.

Waktu itu, dirinya dan BINUSIAN lain yang juga mengikuti kegiatan Social Awareness diminta untuk menulis kembali isi buku yang diberikan oleh Freshmen Leader (waktu itu namanya Buddy Coordinator). Saat itu, semua orang secara serentak fokus untuk menyalin dan suasana menjadi hening. Masing-masing sibuk menggali isi dari buku tersebut. Anggi merasa bahwa sebenarnya ada hal lain yang bisa dilakukan dengan buku-buku tersebut.

Menumbuhkan Empati Lewat Tokoh dalam Cerita

Berdasarkan pengalaman tersebut, Anggi menyadari bahwa selain memenuhi kewajiban sebagai BINUSIAN dalam program FEP, dia bisa meningkatkan rasa kesadaran, bukan hanya pada orang lain saja tapi juga diri sendiri. Caranya adalah dengan mempelajari setiap cerita yang ada. Dengan melihat dari sudut pandang tokoh dalam buku, pembaca bisa ikut menumbuhkan empati dan social awareness.

Social awareness atau kepekaan sosial dapat diartikan sebagai kesadaran penuh yang dimiliki oleh seseorang tentang hak dan kewajibannya sebagai anggota masyarakat. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membangun kepekaan sosial atau empati, misalnya:

  • Memposisikan diri sebagai orang lain. Saat membaca buku, kita akan berusaha membayangkan diri sebagai tokoh dalam cerita. Jika kita berada di posisi itu, apa yang kita rasakan? Apa reaksi kita terhadap masalah yang dihadapi oleh si tokoh?
  • Mengenali emosi diri. Dengan kemampuan memposisikan diri sebagai orang lain, kita akan lebih memahami perasaan diri sendiri dengan lebih baik. Pada akhirnya, ini juga bisa meningkatkan pemahaman akan perasaan orang lain.
  • Menjadi pendengar yang baik.

Selain cara-cara di atas, tentu masih banyak langkah lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan social awareness. Kita bisa melakukannya dari mana saja dan di mana saja, termasuk di kampus.

BINUS UNIVERSITY sendiri telah melakukan berbagai langkah aktif melalui Teach for Indonesia yang menjadi penyelenggara Social Awareness Activity dalam First Year Program (FYP). Kegiatan dari tahun ke tahun pun selalu berbeda. Apa yang dilakukan oleh Anggi Aulia Arista merupakan salah satu langkah baik untuk meningkatkan wawasan para BINUSIAN tentang social awareness.

#BINUSGROUP

#FosteringandEmpowering

#EmpoweringSociety

#BuildingTheNation

#40TahunBINUSBerkarya

#40thBINUS

#Lustrum8BINUS

#DiesNatalis40BINUS

#BINUS2020

#BINUS2035