Fierrany Halita, Wujudkan Mimpi dengan Animasi Dan Menginspirasi

Banyak orang yang memiliki impian masa kecil, tapi hanya sedikit yang benar-benar berjuang mewujudkannya. Fierrany Halita adalah salah satunya.

Sumber : Binus

Binusian : Fierrany Halita

Fierrany Halita, BINUSIAN lulusan Desain Komunikasi Visual ini mungkin tidak pernah membayangkan hobi menggambar masa kecilnya bisa membawa namanya mengharumkan Indonesia. Dari kesukaannya menonton anime semasa kecil, gadis yang murah senyum ini punya impian ingin menjadi komikus.

Belajar menggambar secara otodidak, Fierrany sering mengikuti perlombaan menggambar. Dia mengakui bahwa sejak dulu, riset adalah salah satu kekuatannya dalam menciptakan karya yang bagus. Ketika kalah, Fierrany akan mencoba mencari tahu seperti apa karya para pemenangnya. Sampai sekarang, Fierrany masih menggunakan teknik riset itu untuk terus belajar, berkembang hingga menjadi lulusan cum laude pertama dari jurusan animasi.

Masuk DKV BINUS, Perlahan-lahan Jalan Mulai Terbuka

Sumber : Binus

Perkenalan pertama Fierrany dengan dunia animasi yang sesungguhnya adalah ketika ada campus fair yang digelar di SMA-nya. Dari sana, Fierrany baru tahu kalau ternyata ada kuliah jurusan animasi di Indonesia. Di tahun 2012, ia resmi menjadi BINUSIAN di Jurusan Desain Komunikasi Visual.

Eksplorasi Fierrany terkait profesi animator baru benar-benar dipelajarinya di kampus. Dari perkuliahan juga ia mendapatkan beragam teori yang selama ini tidak diperolehnya dari belajar otodidak mulai dari teori warna, perspektif, anatomi dan lain sebagainya. Di kampus juga, Fieranny

 akhirnya menemukan profesi apa yang paling sesuai dengan dirinya: concept artist.

Aquiescence, Karya yang Membawa Namanya ke Kancah Internasional

Sumber : Binus

Ketertarikannya pada animasi 2D kemudian membawa Fieranny membuat sebuah film animasi pendek dengan judul Aquiescence. Film bertema lingkungan itu sebenarnya dibuatnya untuk tugas akhir. Tidak seperti film kebanyakan, dalam Aquiescence, karakter utama justru lebih pasif. Sementara lingkungan dibuat aktif dengan Fig, pohon beringin yang menjadi sorotan utama.

Siapa sangka, film itu mendapatkan apresiasi yang luar biasa. Aquiescence memenangkan hadiah utama kategori F-Kids di helatan Festival of Sustainable Development Film yang diadakan di Slovakia. Bagi Fieranny sendiri, pengalaman paling berkesan adalah saat dia mendapatkan apresiasi di DigiCon6 Asia. Dalam ajang itulah untuk pertama kalinya Fieranny menginjakkan kaki ke negeri sakura.

Fieranny mengaku sangat bangga. Dirinya tidak bisa menyangka bahwa akan ada perwakilan dari Indonesia yang sampai ke helatan bergengsi itu dan dialah orang yang terpilih itu. Selanjutnya dia berharap agar lebih banyak lagi anak-anak Indonesia yang karyanya mendapatkan apresiasi serupa. Saat ini, Fieranny masih terus mengejar impiannya sembari meniti karier sebagai 2D Artist di Stairway Games, Jakarta.

#BINUSGROUP

#FosteringandEmpowering

#EmpoweringSociety

#BuildingTheNation

#40TahunBINUSBerkarya

#40thBINUS

#Lustrum8BINUS

#DiesNatalis40BINUS

#BINUS2020

#BINUS2035