Menilik Peluang Kegiatan Fostering And Empowering Di Masa Depan untuk Lulusan Finance di Bidang Fintech, Simak Pengalaman Valerie Suwardi Berikut ini!

Perkembangan sektor fintech yang sangat pesat memberikan peluang kerja yang besar untuk lulusan jurusan Finance di BINUS UNIVERSITY.

Sumber : Linkedin

Binusian : Valerie Suwardi

Sektor keuangan atau finance dan investasi diprediksi akan terus tumbuh sampai tahun 2030. Teknologi financial atau fintech secara khusus, mengambil porsi yang cukup besar. Hal ini bisa dilihat dari semakin banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan. Ini adalah peluang emas yang bisa dimanfaatkan oleh alumni prodi Finance di BINUS UNIVERSITY.

Prodi Finance sendiri merupakan program yang sangat populer di BINUS UNIVERSITY. Lulusannya akan mendapatkan pengetahuan yang komprehensif. Tidak hanya di bidang keuangan dan akuntansi secara umum, tapi juga di bidang teknologi keuangan yang sekarang sedang bergerak maju.

Salah satu alumni yang sukses mengaplikasikan ilmunya di dunia kerja adalah Valerie Suwardi. Alumni jurusan finance BINUS 2017 yang sekarang menjadi Manager, Global Banking and Market HSBC Indonesia ini menerangkan bahwa program 3+1 yang diselenggarakan di BINUS sangat membantunya dalam dunia kerja.

Inovasi pendidikan yang memberikan kesempatan mahasiswa untuk merasakan pengalaman kerja selama 1 tahun di perusahaan multinasional/global setelah menempuh 6 semester perkuliahan ini amat membantu memberikan pengalaman kerja secara nyata.

Prodi ini juga akan membekali kamu dengan berbagai skill yang memungkinkanmu melakukan analisis, evaluasi, serta mengambil keputusan yang berhubungan dengan finansial dan investasi. Pengetahuan terkait tren fintech juga akan diperdalam.

Sebagai pengetahuan tambahan, simak beberapa jenis fintech yang bisa menjadi tempat bagi alumni prodi Finance setelah lulus berikut ini:

Sumber : Binus.ac.id

  1. Peer-to-peer Lending (P2P)

P2P lending merupakan jenis fintech yang memberikan layanan berupa peminjaman dana. Layanan P2P sendiri bertugas mempertemukan antara pemilik dana (investor) dengan peminjam yang membutuhkan dana.

    2. Manajemen Risiko dan Investasi

Meski masih terdengar asing di Indonesia, namun jenis fintech manajemen risiko dan investasi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Fungsi dari fintech ini adalah memantau kondisi keuangan dan melakukan perencanaan keuangan baik dalam bentuk produk asuransi maupun trading sekuritas.

     3. E-aggregator

Tidak seperti jenis fintech lainnya, e-aggregator lebih cocok disebut sebagai platform. Platform ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memperoleh informasi serta membantu pengambilan keputusan terkait layanan maupun produk keuangan yang akan mereka pilih.

Mengapa Fintech Disebut Sebagai Sektor Pekerjaan Masa Depan?

Sumber : Binus.ac.id

Perkembangan digitalisasi di berbagai sektor didukung oleh semakin mudahnya akses internet adalah alasan paling mendasar mengapa fintech semakin banyak diminati. Pada tahun 2018 saja, lebih dari setengah penduduk Indonesia telah menggunakan ponsel pintar.

Setahun kemudian, terjadi peningkatan pesat dengan 63,3% masyarakat yang menggunakan ponsel pintar. Ini menjadi pemantik perkembangan ekonomi digital di Indonesia yang pada 2025 mendatang nilai kapitalisasi pasarnya diprediksi akan mencapai $100 miliar.

Fintech saat ini menjadi layanan yang sangat dibutuhkan oleh pelaku UMKM. Selain mengajak para pengusaha fintech memperluas cakupan layanan, sektor ini juga membutuhkan tenaga profesional andal yang salah satunya dihasilkan oleh BINUS UNIVERSITY.

Untuk kamu yang tertarik terjun ke sektor fintech, mengambil kuliah jurusan Finance di BINUS UNIVERSITY akan menjadi langkah awal yang bagus. Yuk buktikan dengan mendaftarkan diri sekarang juga!

#BINUSGROUP

#FosteringandEmpowering

#EmpoweringSociety

#BuildingTheNation

#40TahunBinusBerkarya

#40thBINUS

#Lustrum8BINUS

#DiesNatalis40BINUS

#BINUS2020

#BINUS2035