Pengetikan Ulang Buku Tunanetra Tumbuhkan Semangat Berbagi Binusian 2021

Sumber : Binus.ac.id

First Year Program (FYP) BINUS UNIVERSITY selalu menyisipkan agenda kegiatan sosial atau social activity sebagai bagian dari General Orientation. Mengambil langkah berbeda dari tahun-tahun terdahulu, FYP menggandeng Teach for Indonesia (TFI) untuk mengajak BINUSIAN 2021 mengetik ulang buku yang ditujukan pada para tunanetra.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya penumbuhan sikap peduli dalam diri BINUSIAN. Sebagai agen perubahan masa depan, mahasiswa bukan hanya fokus pada urusan akademik saja. Membangun kepribadian dengan social awareness tinggi jadi bagian penting dalam character building BINUSIAN.

Ya, kesadaran sosial merupakan salah satu kompetensi yang harus kamu kuasai sebagai lulusan BINUS. Kompetensi ini akan membuatmu tergerak untuk fostering dan empowering diri, orang terdekat, serta masyarakat di sekitar berbekal ilmu yang kamu peroleh dari bangku kuliah.

Melalui program FYP dan TFI kamu akan belajar hal penting. Kepedulian dapat kamu mulai dari satu aksi paling sederhana. Namun, meski aksi itu baru dilakukan dalam lingkup terbatas, aksi nyata itu bisa lho membawa dampak pada kehidupan orang lain.

Ketik Ulang Buku Tunanetra

Sumber : Binus.ac.id

Yayasan Mitra Netra mengungkapkan, keterbatasan sumber bacaan dalam bentuk buku menghambat akses para tunanetra untuk mengembangkan diri.[1] Akibatnya, penyandang tunanetra sulit meningkatkan kualitas pendidikan diri. Padahal, buku membawa harapan pada mereka demi meraih kehidupan lebih baik.

Faktanya, memproduksi buku berhuruf braille memang sulit. Kamu harus menyalin kembali tulisan dari sebuah buku ke dalam tulisan braille di komputer dengan memakai software tertentu. Setelah proses penyuntingan, buku pun siap dicetak menggunakan mesin khusus.

Proses ini memakan waktu lebih panjang dari pembuatan buku biasa. Itulah mengapa tak banyak jumlah buku berhuruf braille yang diproduksi dalam satu tahun. Ditambah kenyataan tidak menyenangkan soal keterbatasan dana dan sumber daya manusia.

Maka, inisiatif BINUS UNIVERSITY melalui FYP dan TFI menyelenggarakan gerakan sosial ini mendapat sambutan baik banyak pihak. Ada sekitar 6.000 BINUSIAN 2021 yang melakukan proyek pengetikan ulang buku untuk tunanetra dan terbagi dalam lima gelombang di seluruh Kampus BINUS.

Sebagai informasi, gerakan sosial pengetikan ulang buku untuk tunanetra tahun 2017 ini kedua kalinya diselenggarakan oleh TFI. Pada tahun 2013 acara serupa pernah berlangsung dan mencatat rekor MURI jumlah relawan terbanyak dalam kegiatan sejenis.

Kepedulian Itu Menular

Sumber : Binus.ac.id

Apa yang bisa kamu pelajari dari aksi BINUSIAN 2021 dalam FYP tadi? Bahwa kepedulian itu menular! Saat kamu melihat teman-temanmu melakukan hal serupa, hatimu mudah tergerak untuk melakukan hal sama. Terlebih saat kamu menemukan sedikit cerita di balik gerakan sosial tersebut.

BINUSIAN 2021 telah berperan aktif dalam kegiatan sosial pengetikan ulang buku untuk para tunanetra. Boleh jadi tiap mahasiswa ‘hanya’ mengetik ulang beberapa lembar halaman buku. Namun, ketika semua lembaran halaman itu dikumpulkan menjadi satu, sebuah buku berhuruf braille siap dicetak dan dinikmati mereka yang membutuhkan.

Jadi, tidak pernah ada makna ‘kecil’ dalam sebuah kegiatan sosial. Satu langkah kecil yang kamu ambil ternyata bisa berdampak besar bagi kehidupan orang lain. Sekarang tinggal kamu mau mengambil aksi nyata atau tidak.

Berminat berbagi dan unjuk kepedulian pada sesama? Yuk, tularkan semangatmu dengan bergabung bersama TFI!

#BINUSGROUP

#FosteringandEmpowering

#BuildingTheNation

#Menuju40TahunBinusBerkarya

#40thBINUS

#Lustrum8BINUS

#DiesNatalis40BINUS

#BINUS2020

#BINUS2035

[1] https://archive.netralnews.com/news/pendidikan/read/90789/ketik-ulang-buku-tuna-netra-binus-peduli-difabel