Margaretha Ohyver, S.Si., M.Si., dkk. Berdayakan Guru Untuk Menganalisis Data Melalui Pelatihan Matematika

Untuk mengambil sebuah kesimpulan, diperlukan alasan yang kuat. Alasan tersebut berasal dari hasil analisis data yang telah terjadi.

Sumber : Comdev.binus.ac.id

Analisis data dilakukan untuk mengekstrak informasi dari data-data yang dimiliki. Hasil analisis data ini kemudian dapat digunakan sebagai dasar dalam mengambil sebuah keputusan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti pernah melakukan analisis data secara sederhana. Sebagai contoh, sebelum membeli produk, ada proses mengingat dan membandingkan hasil pembelian yang pernah terjadi pada masa lalu. Jika hasilnya rata-rata memuaskan, peluang untuk kembali membeli lebih besar.

Apa Itu Uji Hipotesis?

Sumber : Comdev.binus.ac.id

Cara menganalisis data adalah dengan melakukan uji hipotesis. Uji hipotesis merupakan tes atau uji terhadap pernyataan mengenai sebuah populasi. Sebuah pernyataan harus diuji untuk mengetahui apakah pernyataan tersebut dapat diterima atau ditolak. Untuk melakukan pengujian, diperlukan sampel populasi.

Sampel digunakan dalam penelitian karena ukuran dari populasi tidak diketahui secara pasti. Karena itu, ukuran populasi diduga atau diperkirakan dengan menggunakan ukuran sampel. Contoh ukuran sampel adalah rata-rata, variance, dan standard deviation.

Pemaparan mengenai uji hipotesis ini disampaikan oleh Margaretha Ohyver, S.Si., M.Si., Rinda Nariswari, S.Si., M.Si., dan Syarifah Diana Permai, S.Si, M.Si., dalam acara pelatihan matematika guru yang diadakan BINUS UNIVERSITY pada 12 Mei 2020 lalu.

Langkah Melakukan Uji Hipotesis

Sumber : Comdev.binus.ac.id

Rinda Nariswari, S.Si., M.Si yang menjelaskan tentang analisis data menggunakan uji hipotesis dua populasi. Uji tersebut menghasilkan rata-rata dan varians. Langkah-langkah melakukan uji hipotesis untuk dua varians yaitu sebagai berikut:

  1. Buat hipotesis dengan rumus H0 : σ12 = σ22. Dalam hal ini, kedua populasi memiliki varians yang sama. Jika kedua populasi tidak memiliki varians yang sama, kamu bisa menggunakan rumus H1 : σ12 ≠ σ22.
  2. Tentukan taraf nyata, yaitu besarnya batas toleransi kesalahan dari hasil hipotesis terhadap nilai parameter dari populasnya. Gunakan rumus (α) = 5% = 0.05.
  3. Temukan statistik uji dengan rumus Fhitung = σ12 / σ22.
  4. Terakhir, akan ditemukan tolak H0 jika Fhitung > Fα:(n1-1):(n2-1)

Kesimpulan dari pengujian tersebut adalah sebagai berikut:

Jika terjadi gagal tolak H0 berarti ada cukup bukti untuk menyatakan bahwa kedua populasi tersebut memiliki nilai varians yang sama (homogen). Jika terjadi tolak H0, artinya tidak ada cukup bukti untuk menyatakan kedua populasi memiliki varians sama.

Kesimpulan yang didapatkan dari uji hipotesis ini bisa digunakan menjadi dasar asumsi dalam melakukan pengujian terhadap perbedaan nilai rata-rata untuk dua populasi yang independen.

Pada kesempatan yang sama, Syarifah Diana Permai, S.Si, M.Si mengulas tentang uji hipotesis rata-rata terhadap lebih dari dua populasi. Semua uji hipotesis tersebut dilakukan menggunakan Excel. Metode ini akan membantu penguji memperoleh kesimpulan yang bisa digunakan sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan.

Acara pelatihan yang diadakan oleh program studi Statistika BINUS UNIVERSITY dan Comdev ini diharapkan dapat bermanfaat bagi audiens.

 

#BINUSGROUP

#FosteringandEmpowering

#EmpoweringSociety

#BuildingTheNation

#Menuju40TahunBinusBerkarya

#40thBINUS

#Lustrum8BINUS

#DiesNatalis40BINUS

#BINUS2020

#BINUS2035