JAKARTA FASHION WEEK 2019

Jakarta Fashion Week 2019

Jakarta- 23 Oktober 2018, Mahasiswa BINUS Northumbria School of Design ikut meramaikan pegelaran Jakarta Fashion Week 2019 dengan koleksi yang ready-to wear. BINUS Northumbria School of Design mengusungkan tema “The Untold Story: Lasem Revealed”  yang terinspirasi oleh kota Lasem dan motif Batik Kota Lasem. BINUS Northumbria School of Design menampilkan enam koleksi, yaitu ARKA, OEMNJA, VOD, HANYUTAN, ALLAWN, dan RECKO. Lasem adalah sebuah kota kecil di daerah Rembang, Jawa Tengah dan dahulu Kota ini dikenal sebagai Kota Santri dan Kota Pelajar , Lasem juga disebut-sebut sebagai “Little China”, karena di zaman dahulu Lasem merupakan tempat masyarakat Tionghoa tiba di pulau Jawa.

Dan berikut adalah enam koleksi yang di tampilkan oleh Mahasiswa BINUS Northumbria School of Design :

  1. ARKA
    Designer: Ginza Setiawan & Karin Wijaya
    Nama Arka diambil dari budaya Jawa, yang mewakili harapan menjadi cahaya fluorescent. Kombinasi terminologi antara Jawa dan Tiongkok juga digunakan untuk mewakili rasa hormat terhadap keberagaman. Design yang dimiliki oleh baju ini yang terinspirasi oleh keindahan kota Lasem dan adanya budaya Jawa dan Tiongkok di sekitar kota Lasem. Dengan memakai batik berwarna merah membuat eye-cathching, berbeda, dan harmonis.
  2. OEMNJA
    Designer: Ivy Pang & Devona Cools
    OEMNJA merupakan singkatan dari “Oemah Njonja”, istilah Jawa untuk “The Home of a Lady”. OEMNJA menampilkan gaya yang feminin dan warna-warna lembut, seperti baby pink, tosca, kuning pastel, dan lain-lain. Maka dari itu OEMNJA menampilkan gaya yang feminim.
  3. VOD
    Designer: Christine Santosa & Sharon Zefania T
    VOD merupakan kata Belanda yang berarti rusak atau ditambal. Mereka mengumpulkan warisan Indonesia dan memperdalam lagi dari akar-akarnya.
  4. HANYUTAN
    Designer: Nabila Kaulika & Cynthia Halim
    Brand ini terinspirasi oleh ego manusia yang membuat konflik diantara budaya. Koleksi yang dibuat dengan ide yang damai dan kebebasan untuk mengekspresikan punk culture. Dengan adanya begitu banyak kebencian terhadap setiap budaya, yang menciptakan peperangan diantara keduanya.
  5. ALLAWN
    Designer: Chelvia Monica Febriana & Katarina Laurensia
    Nama Allawn juga berasal dari bahasa Arab, yang berarti warna. Oleh karena itu, brand ini menunjukkan vibe yang menyenangkan melalui pakaian warna-warni ditambah dengan sentuhan bordir dan sablon Allawn terinspirasi oleh akulturasi perkembangan budaya Tiongkok dan Islam di Lasem. Oleh karena itu, pada S/S19 terdapat pakaian sederhana dengan siluet budaya Tiongkok  yang disampaikan sesuai dengan  karakteristik Allawn, yaitu playful and colorful. Teknik bordir dan penggunaan syal juga terinspirasi oleh kota Lasem itu sendiri.
  6. RACKO
    Designer: Anya Annastasya & Sintia Agustine
    Design yang menunjukkan bahwa merekonstruksi pakaian dapat membuatnya menjadi sesuatu yang lebih baik. Saat ini, denim digunakan pada begitu banyak jenis pakaian dan dikenal terlihat lebih baik bahkan setelah dipakai selama beberapa tahun. Ada banyak teknik yang bisa dilakukan untuk kain denim dan juga bisa digunakan untuk membuat tambalan.