SARASEHAN DAN DIALOG NASIONAL MENTERI RISTEKDIKTI RI BERSAMA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PTS INDONESIA (ABPPTSI)

Sarasehan dan Dialog Nasional Menteri RISTEKDIKTI RI Bersama Asosiasi Badan Penyelenggara PTS Indonesia (ABPPTSI)

Jakarta, 23 Januari 2019 – Pada hari ini BINUS University menjadi tuan rumah Sarasehan dan Dialog Nasional Menteri RISTEKDIKTI Republik Indonesia bersama Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI). Bertempat di Auditorium lantai 4, kampus Anggrek, BINUS University, Kemanggisan, Jakarta, acara ini dihadiri oleh Menteri RISTEKDIKTI RI, Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak. ; Direktur Jenderal Kelembagaan, IPTEK, dan DIKTI, Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M. Eng. Sc. ; Direktur Jenderal Sumber Daya, IPTEK, dan DIKTI, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D. ; pimpinan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL DIKTI); Ketua Umum Asosiasi Badan Penyelengara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia, Prof. Dr. Thomas Suyatno ; serta lebih dari 600 pengurus Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta dari seluruh Indonesia anggota ABPPTSI.

Acara Sarasehan dan Dialog Nasional Menteri RISTEKDIKTI RI bersama ABPPTSI dibuka oleh Ketua Yayasan BINA NUSANTARA, Bapak Bernard Gunawan . Beliau mengapresiasi acara sarasehan ini sebagai sebuah kesempatan yang baik untuk terus menjalin silaturahim dan meningkatkan kerjasama dalam rangka kemajuan Pendidikan Tinggi di Indonesia. Bapak Bernard juga menekankan bahwa apa yang telah dicapai selama ini merupakan wujud dari upaya, kerja keras, dan komitmen yang luar biasa dari seluruh pihak yang terkait dalam penyelenggaraan perguruan tinggi swasta di Indonesia.

Ketua Yayasan BINA NUSANTARA kemudian melanjutkan tentang tantangan dan kesempatan yang sangat besar di era Revolusi Industri 4.0 yang akan mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, setiap Perguruan Tinggi dihadapkan dengan tantangan untuk mendidik dan mempersiapkan Sumber Daya Manusia dengan karakter, kompetensi, serta keterampilan yang tepat untuk menghadapi Revolusi Industri ke-4, yang mau dan mampu berkontribusi terhadap pembangunan bangsa dan kesejahteraan masyarakat.

Perguruan tinggi dituntut untuk memberdayakan para mahasiswa dan lulusannya untuk mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru, selain menciptakan ilmu pengetahuan yang inovatif, adaptif, kompetitif sebagai konsep utama daya saing dan pembangunan bangsa di era revolusi industri 4.0.

Menutup sambutannya, Ketua Yayasan BINA NUSANTARA mengajak semua perguruan tinggi di Indonesia untuk bersama-sama membangun generasi penerus bangsa yang berprestasi, memiliki inovasi dan rasa kepedulian terhadap sesama, serta terus meningkatkan kompetensi diri yang merupakan sumbangsih yang dapat diberikan untuk membangun negeri ini.