Bernard Gunawan On Brava Radio

Bernard Gunawan selaku CEO Bina Nusantara Grup dari tahun 2005  yang bergerak di bidang institusi pendidikan merupakan sosok yang visioner,. Dalam rangka menyambung tongkat estafet kepemimpinan dari orang tua nya sudah banyak kemajuan yang dibuatnya untuk mewujudkan visi besarnya membuat BINUS mencapai “A World-class Knowledge Institution” pada tahun 2020. Visi tersebut  diwujudkannya dengan selalu memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk berkarya selama masih dalam koridor pendidikan.

Melihat sosok CEO yang visioner ini, beberapa waktu lalu Brava Radio salah satu radio bisnis tertarik untuk mewawancarai Bernard Gunawan dalam  program The Captain (Stories From Indonesia Prominent Business Profile) pada tanggal 16 januari 2014, berikut pertanyaan dan jawaban ketika interview :

 

 Q : Bina Nusantara ini adalah bisnis keluarga. Bisa diceritakan mengapa

        awalnya, keluarga anda ingin mendirikan sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan? Apa latar belakangnya?

A : Semua berawal dari garasi. Kalimat inilah yang paling tepat menggambarkan bagaimana pertama kali BINUS didirikan. Para pendirinya, Bapak Joseph Wibowo dan Ibu Widia Soerjaningsih melihat kesempatan dari potensi pasar yang ada, yakni mengenalkan ilmu komputer kepada khalayak luas yang saat itu masih merupakan barang langka. Akhirnya kami pun memberanikan diri membuka Modern Computer Course (MCC) yang berlokasi di teras rumah keluarga, Jl. Makaliwe I No. 10. Tak berapa lama kemudian, Pak Wibowo bekerja sama dengan panti asuhan Vincentius untuk memakai ruangan panti asuhan tersebut . sebagai komitmen,  MCC memberikan kontribusi untuk membantu operasional Vincentius. Intinya, Pak Wibowo ingin kita tidak melupakan misi sosial sewaktu membangun suatu usaha. Filosofinya adalah bisa menjalankan usaha dengan mendapatkan rahmat Tuhan.

Setelah menjalankan MCC selama enam tahun, ada banyak umpan balik dari para lulusan yang merasakan mereka membutuhkan jenjang sekolah yang lebih tinggi, ditambah banyak siswa lulusan SMA yang tidak meneruskan pendidikannya karena terbentur biaya. Pak Wibowo yang pernah mengalami kesulitan tersebut langsung tergerak mendirikan akademi komputer pada tahun 1981 yang diberi nama Akademi Teknik Komputer dengan jurusan Manajemen Informatika dan Teknik Informatika. Kemudian berkembang menjadi AMIK Jakarta lalu sebagai diferensiasi dari para pesaingnya, AMIK Jakarta berganti nama menjadi AMIK Bina Nusantara, sesuai dengan nama yayasan pengelolanya, yakni Yayasan Bina Nusantara. Nama besar ini diberikan oleh rekan perjuangan Pak Wibowo, yaitu Laksamana Madya Rudy Poerwana. Nama ini diberikan sesuai dengan misi Pak Wibowo agar bisa turut serta dalam membangun bangsa melalui pendidikan.

 

Q : Sejak 2005 anda menjabat sebagai CEO dari sebuah lembaga Pendidikan yang

memiliki visi “A World-class Knowledge Institution”. Standar world-class apa yang

diemban oleh Binus?

 

A : visi menjadi “AWorld-class knowledge institution in continuous pursuit of

innovation and enterprise.” melalui :

–        Providing a learning experience that encourages and rewards innovation

–        Creating high impact applied knowledge

–        Pursuing a positive contribution to the quality of life

–        Contributing to outstanding leadership

–        Leading corporate entrepreneurship

 

Q : Apa pasang surut yang pernah anda hadapi selama mengelola lembaga pendidikan

ini?

A : Pasang surut yang pernah saya hadapi adalah berawal pada era kepempimpinan saya setelah Ibu Widia meninggalkan kita semua. Awal agak sulit untuk menyambung tongkat estapet kepemimpinan. Pada era tersebut harus berkerja ekstra keras untuk bisa menintegrasikan kembali seluruh unit sehingga bisa masuk dalam track untuk membawa BINUS untuk mencapai visinya. Tahun 2007 sudah mulai masuk dalam koridor untuk mencapai visi BINUS 20/20 “a world class knowledge institution”. Dalam perkembangannya, pertumbuhan BINUS terjadi karena BINUS selalu memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk berkarya selama masih dalam koridor pendidikan.

Disisi lain, tantangan yang dihadapi selama ini adalah pertama Regulasi pemerintah yang bisa berubah dengan mengijinkan universitas asing membuka kampus di Indonesia; Kedua, Bagaimana BINUS dapat lebih berperan dalam kemajuan bangsa melalui bidang-bidang yang merupakan kompetensi utama BINUS sebagai wujud tanggung jawab institusi; Ketiga, Bagaimana mendapatkan pengakuan internasional dan menarik mahasiswa dari kawasan regional untuk belajar di BINUS; Keempat, Bagaimana terus membuat penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat; Kelima; Bagaimana BINUS dapat terus menghasilkan layanan prima tanpa cacat dalam setiap titik pelayanan. Keenam, Bagaimana BINUS dapat terus menghasilkan lulusasn yang memiliki kompetensi hard skill dan soft skill sesuai dengan tuntutan pasar global. Ketujuh, Bagaimana mengintegrasikan seluruh unit kerja yang dimiliki sehingga semuanya bergerak menuju arah yang sama.

 

   Q : Bagaimana Bapak membuat Binus bisa terus “leading the competition”? apakah ide atau visinya sesuai dengan visi pribadi bapak?

    A : BINUS berkomitmen menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas melalui 5 fokus :

Fokus Pertama: Kualitas Akademis. Dalam membangun kualitas dari lulusan agar dapat memasuki pasar global, adalah sangat penting untuk selalu dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

Fokus Kedua: Penelitian yang berdampak luar biasa (high impact research). Meningkatkan budaya penelitian di lingkungan BINUS.

Fokus Ketiga: Internasionalisasi (internationalization). Agar dapat menciptakan lulusan yang dapat bersaing di kompetisi global, sangat diperlukan pengalaman pembelajaran internasional yang menghasilkan kompetensi lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pemangku kebutuhan di luar negeri.

Fokus Keempat: Kesiapan kerja di manca negara dan kewirausahaan (global employability and entrepreneurship).

Fokus Kelima: Institusi pendidikan pilihan (knowledge institution of choice). BINUS diharapkan menjadi institusi pendidikan pilihan bagi pemangku kepentingan yang terdiri dari murid, dosen, pengguna lulusan, industri, organisasi pemerintahan dan organisasi ataupun institusi lainnya.

 

Q  :   Saat ini Binus menjadi universitas pertama di Indonesia yang memiliki beberapa sertifikat internasional. Sebuah pencapaian yang sangat berarti. Kalau kita bicara soal achievement, apa yang menjadi ultimate achievement anda, Pak Bernard?

A : Menjadikan BINUS sebagai “A World Class Knowledge Institution”. Hal ini menjadi impian untuk dapat mempersiapkan diri sebagai lembaga pendidikan yang berbasis pengetahuan untuk dapat bersaing dan berkompetisi secara global.

 

Q : Mengelola sebuah lembaga pendidikan, diperlukan inovasi. Menurut bapak, apa inovasi dalam bidang pendidikan yang seharusnya hadir di Indonesia?

A : 1. Pembinaan People sebagai dasar akan kualitas sumber daya manusia melalui program Learning & Development.

2. Pemanfaatan teknologi  dalam proses sistem pembelajaran.

3. Knowledge Management sebagai basis pengelolaan pengetahuan

4. Penyelenggaran Manajemen Mutu sebagai alat kontrol.

5. Membangun Recognition.

 

Q : Kalau kita bandingkan dengan Singapura dan Malaysia, pendidikan tinggi di Indonesia tampaknya kalah bersaing. Bagaimana cara mengejar ketertinggalan ini, menurut anda?

A : Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :

  1. Bagaimana meningkatkan Kualitas Akademis. Dalam membangun kualitas dari lulusan agar dapat memasuki pasar global, adalah sangat penting untuk selalu dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
  2. Penelitian yang berdampak luar biasa (high impact research).
  3. Program Internasionalisasi (internationalization). Agar dapat menciptakan lulusan yang dapat bersaing di kompetisi global, sangat diperlukan pengalaman pembelajaran internasional yang menghasilkan kompetensi lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pemangku kebutuhan di luar negeri.
  4. Kesiapan kerja di manca negara dan kewirausahaan (global employability and entrepreneurship).
  5. Tentunya harus ada dukungan pemerintah melalui kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan kualitas Lembaga pendidikan Indonesia.

 

Q :  Ada pendapat yang mengatakan bahwa pendidikan saat ini tak ubahnya transaksi bisnis. Ada uang ada barang. Perlu biaya mahal jika ingin mendapatkan pendidikan yang baik. Bagaimana anda menanggapi pendapat ini?

A :  Tentunya menyelengggarakan pendidikan yang berkualitas perlu ada dukungan yang berkualitas juga, banyak faktor yang harus disiapkan, salah satunya kesiapan tenaga pengajar yang berkualitas serta dukunngan sistem pembelajaran yang baik juga. Hal ini tentunya dapat mempengaruhi terhadap investasi pendidikan yang akan dikeluarkan. Saya lebih pas menggunakan istilah investasi bukan biaya, karena investasi lebih kepada jangka panjang dan masa depan.

 

Q : Mendirikan Business School saat ini menjadi semacam trend. Karena memang demand-nya tinggi. Bagaimana anda melihat persaingan dengan business school lain?

A : Tidak bisa dipungkiri bahwa para pemain di business school ini terus bertambah dan berusaha untuk menjadi no. 1, namun melihat fenomena ini, bagi BINUS yang terpenting disini adalah BINUS harus selalui berinovasi untuk memberikan pendidikan yang berkualitas dan memiliki daya serap yang tinggi terhadap lulusan kami.  Sebentar lagi akan memasuki pasar bebas ASEAN 2015, sekarang bagaimana menyiapkan People sehingga memiliki daya saing yang tinggi dengan lulusan-lulusan dari luar Indonesia

 

Q : Bagaimana anda melihat peluang untuk membuka usaha business school di Indonesia untuk beberapa tahun ke depan?

A : Peluang masih sangat luas hal ini sejalan dengan perkembangan perekonomian Indonesia yang terus membaik, kebutuhan industry akan kualitas sumber daya manusia yang semakin dituntut, tentunya hal ini dapat mendorong para pelaku usaha business school untuk ambil bagian dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Sebagai contoh, BINUS telah memanjangkantangannya ke wilayah tangerang dengan membuka program Business School yang sebelumnya telah beroperasi di wilayah Senayan. Tentunya hal ini didorong oleh perkembangan perekonomian tangerang itu sendiri, kebutuhan industri akan SDM, tumbuhnya kewirausahaan serta kepedulian masyarakat akan pentingnya pendidikan lanjut.

 

Q : Mengelola lembaga pendidikan ada keunikannya sendiri. Ada manajemen bisnis yang diterapkan, karena lembaga ini perlu profit untuk mengembangkan usaha, namun ada unsur sosialnya juga yakni mencerdaskan bangsa. Bagaimana anda menyeimbangkan dua hal ini?

A : Sesuai dengan nama lembagi kami, BINA NUSANTARA, kami ingin turut memBINA NUSANTARA melalu penyelenggaraan pendidikan.  Sejak awal komitmen kami adalah bagaimana turut berperan serta dalam  mencerdasakan bangsa sesuai dengan amanah UUD 45.

Tentunya tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan tersebut, oleh karena itu kami melalui Cicilia Widia Foundation menyelenggarakan program program sosial seperti pemberian beasiswa pendidikan kepada anak didik yang kurang mampu mulai dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Bekerjasama dengan berbagai institusi seperti YCAB melalui program Rumah Belajar Anak Bangsa berupa pelatihan komputer, bahasa dan lainnya. Kami juga menyelenggarakan Program pelatihan untuk para guru melalui program Teach For Indonesia.

Q : Bisa anda deskripsikan bisnis dalam 3 kata?

 A : People, Innovation dan Excellence

 

Q  : Pak Bernard, kabarnya anda aktif di ORARI Grogol. Apa yang menarik dari komunikasi melalui radio amatir?

A : Yang menarik disini adalah antar anggota komunitas bisa saling berinteraksi bertukar, informasi, pikiran maupun ide-ide yang bisa menambah nilai manfaat bagi anggotanya dan dapat berpengaruh terhadap negeri ini.

 

 Q : Tahun 2014 ini kita akan punya presiden baru. Siapa capres yang anda jagokan?

 A : Siapapun presiden terpilih nanti, saya turut mendukung asalkan Indonesia bisa lebih baik lagi, masalah-masalah yang sangat komplek seperti korupsi bisa di bersihkan.

 

  Q : Sebagai seorang ayah, apa arti keluarga untuk anda?

  A : Keluarga no. 1, karena mulai dari keluarga terbentuk keutuhan masyarakat kecil, dari masyarakat kecil ini dapat memberikan pengaruh besar tarhadap masyarakat seutuhnya.

 

  Q : Apa makanan favorit anda? Atau tempat makan favorit, dimana anda rela untuk menempuh perjalanan panjang atau antri cukup lama untuk merasakan kelezatannya?

   A : Makanan Jawatimuran

 

   Q : Apa yang anda lakukan di waktu luang?

   A : Berkumpul bersama keluarga

 

Q : Masih punya impian yang belum tercapai?

A : Mimpi untuk mencapai visi BINUS menjadi a world class  knowledge institution di

tahun 2020.