BELITUNG IMMERSION: MENGHAYATI PERJUANGAN MENDAPATKAN PENDIDIKAN

Siapa yang tidak kenal dengan novel best seller “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata? Novel Andrea Hirata adalah novel dengan penjualan tertinggi di Indonesia, dan saat ini sudah diterjemahkan kedalam 18 bahasa dan untuk dijual diseluruh dunia. Kita semua tentu sepakat, bahwa Laskar Pelangi sangat menggugah hati setiap orang yang membaca melalui kisah perjuangan seorang anak kampong untuk mendapatkan pendidikan dan meraih mimpinya.

Cerita tetralogi Laskar Pelangi akhirnya diangkat oleh BINUS SCHOOL Serpong untuk dijadikan pembelajaran dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selain untuk memperluas wawasan siswa, pembahasan mengenai novel tetralogi Laskar Pelangi juga diharapkan dapat membawa semangat belajar dan menghargai pendidikan bagi siswa. Untuk memudahkan interpretasikan novel, siswa BINUS SCHOOL Serpong diajak ke pulau Belitung untuk menyaksikan langsung set tempat pembuatan film layar lebar Laskar Pelangi.

Immersion adalah program setahun sekali yang diadakan oleh BINUS SCHOOL Serpong untuk mengunjungi tempat-tempat unik agar para siswa dapat berekreasi sambil belajar. Program Immersion Belitung adalah salah satunya. Program ini tercatat sebagai program dengan peminat terbanyak tahun ini, sebanyak 91 peserta (83 siswa dan 8 orang teacher) ikut terbang ke Belitung.

Mr. Ventianus Sarwoyo selaku coordinator acara ini bercerita, bahwa anak-anak sangat menikmati perjalanan ini, anak-anak sangat semangat dan berharap untuk kembali ke pulau Belitung. Selama program immersion, anak-anak berkunjung ke replika sekolah SD Muhammadiyah, museum kata Andrea Hirata, berjumpa dengan Ibu Muslimah. Untuk membuat suasana semakin menyenagkan anak-anak juga diajak bermain ke pantai Pasir, pantai Tanjung Tinggi, hingga ke pulau Lengkuas yang terkenal dengan mercusuar tinggi peninggalan Belanda.

Orangtua yang menitipkan anak-anak untuk mengikuti program ini pun tidak perlu khawatir, karena anak-anak ditempatkan di hotel yang baik dan berlokasi strategis, disediakan makanan yang cukup, dan didampingi oleh guru-guru. Selain belajar dan rekreasi, secara tidak langsung anak-anak juga berlatih kedisipilinan, time management, dan mandiri.

Sampai berjumpa di immersion berikutnya! (IV)