GURU BESAR BAGI SEBUAH INSTITUSI PENDIDIKAN

Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan sebuah institusi pendidikan, terlebih lagi jika institusi tersebut benar-benar berkomitmen untuk mencetak sarjana-sarjana yang kompeten dibidangnya. Penyediaan ruang kelas, fasilitas ICT, perpusatakaan, dan laboratorium hanyalah bagian kecil didalamnya yang kasat mata. Kita perlu juga melihat program pendidikannya, kurikulum yang digunakan, riset-riset yang diadakan, arah pendidikan, dan kerja sama dengan pihak-pihak lain yang tak nampak namun terlalu krusial untuk diabaikan. Dibalik semua itu terdapat sosok Guru Besar yang berpikir keras untuk memajukan institusi pendidikan dan sumber daya manusia didalamnya.

Guru besar merupakan gelar akademik tertinggi yang diberikan kepada seorang tenaga pendidik, karena jasanya dalam dunia pendidikan. Pun jasa-jasanya sangat besar, sehingga mereka dianugerahi nama Guru Besar. Mereka bukan hanya berjasa bagi institusi pendidikan tersebut, tetapi juga bagi masyrakat, negara, bahkan dunia.

Guru Besar memegang tanggung jawab yang sangat besar, mereka bukan hanya bertanggung jawab kepada institusi pendidikan, namun juga kepada negara. Mereka bukan sekedar diwajibkan untuk mendidik dan melakukan penelitian semata, namun lebih dari pada itu mereka diwajibkan untuk menyumbangkan tenaga dan pikiran mereka kapanpun dan dimanapun untuk kemajuan bangsa.

Sebagai sebuah perguruan tinggi swasta (PTS), BINUS UNIVERSITY patut bangga telah memiliki Guru Besar yang dikukuhkan didalam universitasnya sendiri. Deretan nama Guru Besar yang telah dikukuhkan didalam BINUS UNIVERSITY adalah :

  1. Edi Abdurachman, Ph.D
  2. Dr. Ir. Harjanto Prabowo M.M.
  3. Bahtiar Saleh Abbas, Ph.D

Perjalanan menjadi seorang Guru Besar bukanlah perjalanan yang singkat dan mudah, banyak sekali ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi, seperti mengajar, penelitian dan karya ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat dan negara. Setelah dikukuhkan pun, perjalanan mereka tidak berhenti disitu, tanggung jawab-tanggung jawab baru datang. “Harus menjadi leader dalam bidang akademis dan menjadi teladan dalam hal integritas dan tanggung jawab dengan catatan menjadi leader tidak harus menjadi pejabat struktural.” Prof. Bahtiar Saleh Abbas, Ph.D

Prof. Bahtiar Saleh Abbas, Ph.D yang dikuhkuhkan pada tanggal 16 Desember 2009 bercerita, bahwa kini dengan dukungan dan arahan Rektor dan Yayasan, kini ia memegang misi untuk menjadikan BINUS UNIVERSITY sebagai PTS yang tidak lagi hanya dikenal karena kegiatan mengajar dan belajarnya tapi juga di bidang penelitian. Jumlah paper ilmiah yang diindeks oleh SCOPUS yang hanya hitungan jari 5 tahun lalu yang lalu, sekarang sudah menjadi 400-an tertinggi dikalangan PTS, posisi 14 PTN/PTS. Jumlah riset grant yang hanya sekitar Rp 300.000.000,00 tahun lalu sekarang menjadi sekitar Rp 6M diawal tahun 2015, ini merupakan yang tertinggi di Kopertis III. Dari segelintir faculty member yang meneliti kini menjadi 100% dosen aktif yang meneliti. Saat ini, Prof. Bahtiar sedang melakukan pengembangan sistem informasi transportasi tingkat lanjut biaya rendah yang cocok dengan lalu-lintas di Indonesia, bersama Dr. Fergi dan Pak Wiedjaja.

Melihat apa yang dilakukan Prof. Bahtiar, semakin jelaslah bahwa sebuah institusi pendidikan dan negara benar-benar membutuhkan Guru Besar yang mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Guru Besar bukan sekedar jabatan akademis, namun sebagai panutan dan pembimbing serta contoh dalam institusi pendidikan, tempat manusia menempa diri dan menimba ilmu.

Pada tanggal 22 April nanti, BINUS UNIVERSITY akan mengukuhkan seorang Guru Besar lagi. Siapakah dia? (IV)