Lulusan Teknik Industri BINUS University Ini Wujudkan Mimpi Kuliah Lewat Beasiswa ASAK, Kini Miliki Dua Outlet Laundry

Lulusan Teknik Industri BINUS University Ini Wujudkan Mimpi Kuliah Lewat Beasiswa ASAK, Kini Miliki Dua Outlet Laundry

Jakarta, 16 Juni 2025 — Bermula dari pertemuan sederhana di gereja, Richard Dimas Julian Murphiyanto, Binusian 2017 lulusan Faculty of Engineering BINUS University, kini menjadi sosok inspiratif yang berhasil mewujudkan mimpi kuliah dan membangun bisnis keluarga dari nol. Melalui program Ayo Sekolah Ayo Kuliah (ASAK) BINUS University, Richard membuktikan bahwa keterbatasan finansial bukanlah penghalang untuk menempuh pendidikan tinggi dan membuka jalan bagi masa depan yang lebih baik.

Richard pertama kali mengenal program ASAK saat diundang menghadiri sosialisasi “Ayo Kuliah” di Gereja Santo Thomas Rasul, Jakarta. Berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang terbatas, Richard sempat merasa pesimis untuk melanjutkan pendidikan. Namun, setelah mendapat dukungan beasiswa dari program ASAK BINUS University harapannya kembali menyala.

Lulusan Teknik Industri BINUS University Ini Wujudkan Mimpi Kuliah Lewat Beasiswa ASAK, Kini Miliki Dua Outlet Laundry

Saya memang sejak SMA punya keinginan untuk kuliah, tapi karena keterbatasan biaya, saya tidak terlalu berharap. Tapi setelah tahu ada program beasiswa BINUS University, rasanya seperti ada harapan baru yang terbuka,” ujar Richard.

Karena ketekunan dan semangatnya, Richard diterima di BINUS University dan menjadi orang pertama di keluarganya yang berhasil meraih gelar sarjana.

Tak berhenti di situ, semangat kewirausahaan yang ia dapatkan selama kuliah mendorongnya untuk mendirikan usaha laundry. Berbekal ilmu dari mata kuliah entrepreneurship dan teknik industri, serta dorongan untuk membantu keluarganya, Richard berhasil membuka dua outlet laundry yang kini menjadi sumber penghasilan utama keluarga.

Lulusan Teknik Industri BINUS University Ini Wujudkan Mimpi Kuliah Lewat Beasiswa ASAK, Kini Miliki Dua Outlet Laundry

Mama saya dulu bekerja sebagai tukang cuci gosok. Melihat beliau semakin lelah, saya ingin menciptakan usaha yang bisa menggantikan penghasilannya dan memberdayakan keluarga,” ungkapnya.

Pengalaman kuliah di BINUS University banyak memberikan bekal praktis bagi Richard dalam membangun bisnis, mulai dari menyusun rencana usaha, mengelola operasional, hingga membuat keputusan berdasarkan analisis teknis dan finansial.

Kepada para calon mahasiswa dan Binusian lainnya, Richard membagikan pesannya:

Dalam membangun karir, tiga hal harus selaras: networking, kemampuan akademis, dan softskill. Aktiflah di kampus dan manfaatkan setiap kesempatan untuk bertumbuh. Karena semua itu akan membentuk kita jadi pribadi yang siap bersaing dan memberi dampak.

Kisah Richard adalah cerminan nyata dari visi BINUS University dalam menciptakan lulusan yang empowered to innovate dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat. Melalui program-program beasiswa seperti ASAK dan pembelajaran entrepreneurship, 

BINUS University terus mendukung generasi muda untuk tidak hanya sukses secara akademik, tetapi juga mandiri secara ekonomi dan berdampak bagi sesama.